Dari awal sebelum dia datang ke ndalem, Kirana sudah memiliki firasat ini. Tidak mudah diterima di keluarga Raharja yang berdarah biru. Apalagi pernikahannya hanya sah menurut agama saja. Sekarang Kirana bisa melihat bagaimana wanita tua itu murka di hadapannya.
"Padahal Nenek sudah menyiapkan calon untuk kamu," ucap Nenek seraya membuang muka.
Gama yang sudah duduk di sisi sang nenek berusaha sabar. "Calon apa, sih, Nek? Kan aku ke sini mau jenguk nenek."
"Calon menantu. Minggu kemarin keluarga Ki Ageng Danudirjo datang kemari bersama putrinya yang cantik. Dia menawarkan berbesan dengan nenek. Karena Arya sudah menikah, tentu saja harapan satu-satunya nenek cuma kamu," terang Nenek panjang lebar.
Di tempat duduk lainnya Kirana hanya bisa menunduk dan merasakan sakit yang luar biasa.