"Dari dulu aku cuma jatuh cinta sama satu pria." Silvana tersenyum penuh arti. "Raja. Aku jatuh cinta padanya saat pandangan pertama."
Mulut Kirana sedikit terbuka, namun mengatup kembali. Dia menggigit bibir sesaat lalu senyumnya terbit. Bagaimana ya? Rasanya dia benar-benar kasihan melihat wanita cantik di depannya ini. Seandainya Raja mau membuka hati sedikit saja.
"Semoga Mbak Silvana dan Pak Raja bisa segera menikah. Saya pasti akan datang ke pernikahan kalian nanti," ucap Kirana pada akhirnya.
"Terima kasih, ya, Kirana. Semoga kamu berhasil menggaet hati Gama," balasnya lantas terkikik sembari menutup mulutnya.
"Ada yang lucu?"
Sosok Gama muncul, berdiri menjulang dengan sebelah alis terangkat.
"Hai, udah selesai ngobrol sama ayah?" tanya Silvana menggapai tangan Gama.
Kirana di sebelahnya melirik tangan itu yang begitu mudah menyentuh tanpa risih.
"Udah." Gama menoleh pada Kirana. "Kita pulang sekarang, yuk."