Keributan di lobi tadi cukup memancing perhatian para karyawan. Beberapa bahkan ada yang melerai pertikaian dua kakak-beradik itu. Dan, keduanya bisa dikendalikan saat Raja memutuskan untuk pergi dari kantor Gama.
Saat ini Gama tengah duduk merebah di atas sofa dengan satu tangan yang terangkat menutupi mata. Jasnya sudah dia tanggalkan, dasinya yang menggantung bahkan sudah dia longgarkan. Emosinya masih saja terasa menggumpal di dada. Dia benar-benar membenci Raja. Tingkahnya kali ini makin tidak tahu malu saja.
"Mas, minum dulu jahe hangat ini. Bukan asli sih, hanya minuman jahe kemasan," ucap Kirana meletakkan cangkir minuman itu ke meja.
"Bagaimana bisa ada pria yang tidak tau malu seperti dia?" tanya Gama menggumam, masih dalam posisinya.
Kirana menarik napas panjang lalu mengembuskannya. Sejujurnya dia juga merasa aneh dengan kakak tiri Gama itu.