Malam Minggu. Setengah jam lagi jarum pendek jam menunjuk ke angka tujuh. Kirana menghela napas lalu beranjak dari ranjang tidurnya. Kaki kecilnya melangkah ke pintu kamar, dan membuka papan itu dengan pelan. Dia melirik kamar Gama. Malam ini dia menolak diajak pergi ke acara grand opening restoran, tapi menerima ajakan makan malam Nugo. Andai saja lelaki itu tahu, Kirana yakin Gama akan berang.
Dia beringsut keluar dari kamar lalu melangkah ke kamar bosnya yang pintunya terbuka sedikit.
Ada suara gemericik air dari dalam kamar mandi saat Kirana masuk. Gama kemungkinan sedang mandi. Matanya memindai tempat tidur yang berantakan. Baju yang dipakai lelaki itu siang ini berceceran di sana. Kirana menghela napas dan bergerak memungutinya.
Saat itulah tanpa sengaja matanya menangkap sebuah amplop putih. Dia ingat Marini juga memberikan amplop yang sama dengan Gama. Meski lancang, Kirana membuka amplop itu. Sebuah cardkey kamar hotel. Di balik penutup amplop tertulis sesuatu.