Gama muncul dari balik partisi yang menghalangi antara ruang kerja dan kamar mandi.
"Kenapa kaget begitu? Urusannya lancar?" tanya Gama bergerak ke meja kerjanya. Dia menyampirkan jas ke sandaran kursi. Lalu beranjak memutari meja dan duduk di tepiannya.
"Lancar, Pak. Tadi saya juga sempat diberi jadwal pra-kuliah," sahut Kirana dengan wajah memerah akibat mengejar waktu untuk sampai ke kantor.
"Kamu mau ikut acara Ospek mereka?" tanya Gama seraya membuka dua kancing lengannya dan menariknya hingga siku.
"Katanya acara itu wajib. Dan..." Kirana menggigit bibir, entah jika dia utarakan apakah Gama akan mengizinkannya ikut atau tidak.
"Dan apa?"
"Acara ospek akan ditutup makrab."