Kirana dipaksa memilih barang yang dia suka. Namun, melihat harganya saja Kirana sudah tidak minat. Dia hanya terus menggeleng ketika Raja menawarkan satu per satu tas yang ada di etalase.
"Atau kamu mau merk lain, Gucci, LV, Dior, Burberry, Givenchy, Fendi atau ...."
"Enggak, Pak. Saya nggak mau." Kirana menatap lelaki itu putus asa, lantas melirik jam tangannya. "Mungkin lebih baik kita langsung makan saja, Pak."
Raja kembali tersenyum. "Oke. Tapi, tunggu. Saya ada sesuatu buat kamu, tapi kali ini saya mohon kamu jangan nolak."
Dahi Kirana berkerut, dia lantas menurut saja ketika Raja membawanya menaiki lift menuju 10th floor. Lelaki itu membawanya ke salah satu gerai elektronik yang menjual produk smartphone. Kirana membiarkan Raja berbicara kepada salah seorang pramuniaga di sana, sementara dirinya berkeliling untuk melihat produk yang dijual.
"Kirana," panggil Raja, tangan lelaki itu menunjukkan sebuah smartphone yang memiliki logo bergambar apel digigit.