Gama tidak bisa tidur. Dia berguling di atas kasur. Sedikit-sedikit mengubah posisi. Kadang miring, tengkurap, atau terlentang. Yang dia rasakan gelisah. Ucapan Kirana ketika dalam perjalanan pulang ke rumah yang menyebabkan dia seperti ini. Bibirnya terus saja menggumam, dan mengulangi jawaban Kirana.
"Apa yang kamu pikirkan ketika melihat matahari itu?"
"Kamu, Mas."
Saat itu Gama tertegun, dan anehnya koleksi kosakata yang dia punya mendadak raib entah ke mana. Hilang bak ditelan kegundahan. Bibirnya mengatup rapat hingga dirinya tiba di rumah lagi.
Gama menggeram dan menyingkap selimut. Dia terbangun dan kepalanya sontak menoleh, melirik jam dinding yang menunjukkan angka satu. Pukul satu dini hari, tapi dia masih terjaga hanya karena satu kata yang Kirana lontarkan. Sialan.