Nathan tersenyum mendengar ucapan Kimberly. Tak terbayangkan betapa rindunya gadis ini hingga menangis pilu seperti ini. Nathan tak menangis, tapi ia tahu perasaan ini. Perasaan haru, saat seseorang mengharapkan kehadirannya.
Kimberly melepaskan pelukannya. Ia menatap wajah Nathan. Menyentuhnya, merasakan setiap inchi wajah pria tampan itu. Meskipun sekarang wajahnya terlihat sangat kumal. Kimberly langsung mencium bibir Nathan. Dia tak peduli jika ini mimpi atau bukan. Tapi Kimberly tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini. Ia mencium pria itu dengan segenap hati dan perasaannya. Dia tak peduli jika hari ini dia akan kehilangan kesadaran dan memilih bercumbu seharian dengan pria ini.
Nathan menyambut kecupan manis Kimberly dengan begitu senang. Jantungnya berdegup kencang. Tak pernah di dalam hidupnya, Nathan merasakan perasaan menggebu-gebunya karena bahagia. Ia tak berharap bertemu dengan Kimberly begitu cepat hari ini. Ia tahu Kimberly tidak tinggal d kota X.