"Tu-Tuan?" Viona terkejut. Dia membelalakkan matanya kala bibir sensual Tuan Drigory menyambar bibirnya dengan penuh hasrat. Tapi berbeda. Kali berbeda. Tuan Drigory tak menunjukkan ketertarikan secara intim. Pria itu seperti sedang berusaha untuk menghibur dirinya sendiri. Viona tak tega melepaskan ciuman itu. Alhasil ia terjerembab masuk dalam lumatan mesra Tuan Drigory.
Viona lupa pada posisinya. Viona lupa pada Lucy–tunangan bosnya. Dia bahkan lupa kalau putrinya juga terjebak dalam perasaan yang sama pada putra sang tuan. Hampir lima belas menit mereka bergumul, saling memagut satu sama lain. Belum puas dengan itu, Tuan Drigory bahkan membiarkan Viona duduk di atas pangkuannya. Viona memiliki sesuatu yang membuat Tuan Drigory merasa nyaman. Padahal wanita ini adalah pelayan. Dan alat yang dia gunakan untuk mendekati Tuan Peterson. Sayangnya dia malah terjebak sendiri oleh perangkapnya.