Tatapan Nathan benar-benar sayu. Pria itu terluka sungguh parah. Wajahnya babak belur. Tangan dan kakinya memiliki banyak luka. Kimberly tak tahan melihat kondisi Nathan yang seperti ini. Gadis itu pun menyentuh wajah Nathan mencoba mencari jejak kekerasan yang ditinggalkan oleh orang yang telah melakukan ini pada Nathan.
"Kenapa semua yang terjadi padamu?" tanya Kimberly lirih. Gadis itu tak tega melihat kondisi Nathan. Kondisinya sangat berbeda saat Nathan dipukuli oleh ayahnya. Waktu itu Nathan memang babak belur, tapi tak separah ini. Yang lebih membuat Kimberly ngeri adalah bekas darah di pakaian Nathan yang cukup banyak. Dan sekarang pun sudah mengotori sprei ranjang Kimberly.
Tanpa sadar, Kimberly memeluk Nathan. Seolah tak ingin pria ini mengalami hal buruk seperti ini. "Apa yang sudah kau lakukan bodoh? Kenapa jadi begini?" Kimberly mencoba menahan tangis. Ia tahu, Nathan tak suka saat Kimberly menangis.