Rania kembali fokus dengan pria paruh baya yang ada di hadapannya, untuk melanjutkan perbincangan mereka yang tentunya membahas tentang Istrinya setelah menghilang beberapa tahun lalu.
Namun sebelum itu, tentunya Rania harus memeriksa tentang perut si pria tersebut. Dan dia tahu perjalanan dari tempat tinggal pria itu ke rumahnya, akan melewati perjalanan yang tidak sebentar. Sudah pasti akan memakan waktu berjam-jam lamanya. Sudah dipastikan bahwa pria itu belum mendapatkan makanan ataupun minuman selama berada di perjalanan.
Maka dari itu Rania memutuskan untuk memberikan pria itu makanan sebelum melanjutkan perbincangan mereka. Meskipun dalam hati ada rasa was-was, rasa takut akan pria itu, juga Bima yang tidak setuju dengan sikap Rania yang selalu baik terhadap orang lain meskipun orang tidak dikenal, tapi Rania berusaha untuk menghilangkan semua yang ada dalam pikirannya tersebut.