Beberapa jam berlalu, Rifki dan Marissa pun sudah sampai di depan bangunan yang di gunakan untuk menahan Kanaya dan para tahanan lainnya.
Mereka langsung pergi menuju dalam ruangan itu tanpa harus menunggu lama. Dia tidak mau jika harus membiarkan waktu habis hanya karena hal yang tidak penting. Dengan membuat Kanaya bicara tentang seseorang yang menjadi dalang utama perbuatan tak baik itu.
Keduanya kembali menemui petugas kepolisian yang berjaga di depan dan orang pertama yang menyambut kedatangan keduanya. Dia meminta untuk di izinkan masuk menemui Kanaya seperti beberapa kemarin siang.
Pria berkepala plontos itu kembali mengantar Rifki dan Marissa bertemu dengan Kanaya ke dalam tahanan tempat wanita itu tinggal untuk sementara waktu.
Rifki dan Marissa berhasil menemui Kanaya, tanpa ada masalah apapun seperti sebelumnya dia datang. Terlihat pula wajah Kanaya sedikit berbeda, dia lumayan humble ketika bicara dengan Rifki juga Marissa.