Rania beringsut mundur, menjauh dari dekat Bima dan berusaha untuk melindungi dirinya dari kemarahan Bima. Namun karena emosi Bima sudah sangat meledak-ledak, sepertinya juga sudah memanas hingga mendidih di dalam kepala membuat Rania tidak bisa menghindar dari kemarahan Bima.
Bima sampai tidak kontrol dengan kemarahannya, dia berniat melayangkan tangannya bersiap untuk menampar pipi Rania. Namun tiba-tiba saja sebuah tangan menahan tangan Bima sehingga tak sampai pada pipi Rania. Niatnya untuk menampar anak perempuannya itu tidak bisa dia lakukan karena tangan seseorang telah menangkap tangannya dan memegang nya dengan erat.
Bima menoleh kepada orang yang kini sudah berhasil menangkap tangannya, untuk menghentikan niatnya menyakiti Rania.
Sedikit terkejut ketika mendapati bahwa orang tersebut adalah Alva. Namun di samping itu, Bima semakin marah ketika mengetahui bahwa Alva ada di dekatnya. Sebab, dia lah orang yang sudah menjebloskan Kanaya ke penjara.
