Tak mau membuang banyak waktu, Alva segera mencari wanita itu di ruangan yang khusus untuk dokter dan Suster di rumah sakit tersebut. Alva ingin mencari tahu, tujuan wanita itu melakukan hal seburuk itu kepada Rania.
Seperti yang dikatakan oleh pria yang ditemuinya barusan, bahwa dia tidak mau salah paham dan menuduh si pelaku kejahatan teror jika belum terbukti bersalah.
Alva sampai di sebuah ruangan itu, dia berdiri sejenak mengatur nafasnya yang terasa sangat sesak karena merasakan sesuatu yang terasa sangat campur aduk.
"Aku harus bisa kuat dan sabar! Aku tidak boleh emosi, dan harus tetap tenang ketika menghadapi wanita itu." Gumam Alva, mempersiapkan diri sebelum dia masuk.
Alva segera mengetuk pintu ruangan itu, bermaksud untuk menemui wanita itu dan bicara empat mata dengannya.
"Silahkan masuk!" Titah seorang pria dari dalam ruangan tersebut.