Rifki pun akhirnya menurut. Laki-laki yang masih tampan di usia senja itu memilih duduk di sofa sesuai dengan apa yang dikatakan oleh menantunya barusan.
"Ayah, tolong jangan tersulut emosi dulu. Aku dan Alva hanya mengatakan apa yang kami ketahui dan rasakan saat ini," ucap Rania lembut.
Sebagai mana Rifki sebagai Ayah mertua yang selalu bertutur kata lembut padanya, seperti itu juga cara Rania berbicara dengan Rifki.
"Ok, Ayah tahu jika memang semua ini adalah untuk kebaikan kita bersama, tapi ... kita juga gak bisa menilai orang hanya dari apa yang kita rasakan pada orang itu sebab setiap orang punya hak untuk berubah dan setiap orang mempunyai masa lalu masing-masing," ucap Rifki panjang lebar.
Kalimat yang keluar dari bibir Rifki barusan membuat Rania menghela napasnya kasar. Wanita hamil itu tiba-tiba saja bingung harus mengatakan apalagi agar Ayah mertuanya bisa percaya dengan apa yang dia katakan.