Rania langsung melotot dengan mulut menganga. Bagaimana bisa Alva meminta mandi bersama. Apa laki-laki itu memang sudah tidak punya malu lagu? Benar-benar keterlaluan!
"Kenapa diam saja? Ayo mandi lagi! Aku enggak mau mandi sendiri! Aku maunya mandi sama kamu!" ajak Alva kekeh ingin mandi bersama Rania.
"Apaan sih, Yang. Jangan aneh-aneh deh! Kita ini dua orang dewasa, bagaimana bisa kamu malah minta mandi bersama? Apa kamu tidak malu masa aku?" tanya Rania geleng-geleng kepala.
"Untuk apa aku malu? Aku itu hanya ingin mandi bersama sama kamu yang tak lain adalah istri aku sendiri, bukan istri tetangga," sahut Alva tanpa keraguan.
Rania langsung geleng-geleng kepala sembari berjalan menuju meja rias. Dari pada menanggapi Alva yang saat ini terus berbicara melantur, lebih baik Rania mengeringkan rambutnya lalu istirahat.
"Ay, kenapa kamu malah bermesraan dnehan hairdryer itu? Aku loh Ay, suami kamu bukan benda menyebalkan itu," gerutu Alva dengan bibir mengerucut.