Bima tampak syok mendengar perkataan Alva. Mungkin apa yang Alva berikan tidak sesuai dengan harapannya. Apalagi kedua benda itu jelas tidak berharga. Jadi wajar kalau Bima murka.
"Kamu pikir anakku itu apa hingga kamu berikan benda tidak berharga itu? Kalian itu orang kaya! Apa kalian tidak punya rasa malu sama sekali, hah?" bentak Bima penuh amarah.
Semua tamu undangan tampak berjengit kaget mendengar bentakan Bima. Tentu mereka kaget dengan kemarahan laki-laki itu setelah mendengar mas kawin yang akan Alva berikan untuk Rania.
Padahal kalau untuk mas kawin itu boleh berupa apa saja selama mempelai wanita yang memintanya. Tapi ini … ah sudahlah!
"Memang kenapa kalau saya me.brikan Rania sepeda dan ponsel jadul? Itu permintaan Rania kok. Rania ingin bernostalgia dan menjadikan benda itu pajangan di rumah kami," sahut Alva begitu santai.
"Dasar anak tak tahu diatur! Bagaimana dia bisa meminta hal yang tidak berharga seperti itu. Kalau tahu begini lebih baik aku …."
