"Mau apa? Mau nge rusuh lagi? Atau mau aku jebloskan ke kandang buaya?" tanya Alva dengan tatapan penuh selidik.
"Hish, kamu itu ngomongnya! Tadi si Kanaya bilang mau ketemu kamu. Entah mau apalagi dia. Tapi aku rasa dia mau menjual dramanya lagi deh sama kamu. Bukan aku berprasangka buruk, tapi itu kan memang kebiasaan si Kanaya," sahut Rania tersirat kekesalan dalam perkataan nya.
"Kamu cemburu?" tanya Alva tiba-tiba.
Rania langsung mengenyit mendengar perkataan calon suaminya. Bagaimana bisa lelaki itu langsung bertanya hal yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan perkataan Rania barusan. Aneh memang!
"Apaan sih, Yang. Enggak nyambung deh kamu. Aku kan cuman bilang mungkin aja dia mau ngejual dramanya lagi sama kamu. Sok-sokan tersakiti. Sok-sokan dipaksa sama kedua orang tuanya padahal kenyataannya dia sendiri yang mau. Kan dari kemarin juga gitu," ujar Rania karena memang sepeda itulah Kanaya.
"Tapi kamu beneran nggak cemburu?" tanya Alva lagi.