Alan tentu saja kaget dengan perkataan Alva. Lelaki itu langsung menoleh ke arah Rania, mencoba mencari jawaban dari wanita itu.
Namun, Rania menganggukkan kepala sebagai jawaban. Bibir gadis itu terus m lukiskan senyuman seolah memang sangat bahagia sekarang.
Semakin hancur saja hati Alan melihat kenyataan itu. Cinta yang baru saja terpaut seakan kembali dihempaskan tanpa ampun.
"Tuan, mari kita mulai membahas kerjasama ini supaya nanti bisa tenang kalau pun mau ngobrol dan yang lainnya," ucap Rania mempersilahkan semua orang untuk memulai pembicaraan mereka.
"Ah iya. Tentu saja," sahut Alan sembari mengalihkan pandangannya pada Alva.
Mereka pun memulai pembahasan mereka tentang kerjasama yang akan mereka lakukan. Ini memang kerjasama pertama antara Alva dan juga Alan. Banyak yang harus mereka bahas. Mulai dari pembagian keuntungan dan lain sebagainya.