Seharian ini Rania bekerja dengan tidak fokus. Pikirannya masih melayang pada kejadian tadi pagi yang harus dilewati gara-gara kelakuan adik tirinya.
Sumpah demi apa pun, kemarahan yang Rania rasakan begitu besar untuk wanita itu. Dia ingin sekali sekedar menjambak rambut Kanaya agar otak wanita itu bisa sedikit geser ke tempat yang benar.
Rania bertekad akan menemui Kanaya sepulang bekerja. Tak peduli jika dia nantinya akan dicaci maki ayah dan juga ibu tirinya. Rania tak ingin lagi mengalah pada siapa pun. Alva miliknya, dan Rania tak rela jika sampai adik tirinya itu mengambil apa yang menjadi haknya.
"Ay, kenapa melamun? Ayo kita pulang!" ajak Alva mengagetkan Rania.
"Memang pekerjaan kamu sudah beres, Yang? Kok pulang sekarang?" tanya balik Rania sembari memicingkan matanya.
"Sudah, Ay. Lagian ini waktunya pulang, kok. Aku nggak berniat lembur hari ini. Badanku masih kurang fit," jawab Alva yang memang masih tidak bisa fokus.