Hening!
Tak ada jawaban apa pun dari sembrang sana. Entah lelaki itu sedang berpikir tentang ganti rugi apa yang dia inginkan dari Rania atau justru Bima malah tersinggung dengan perkataa. Rania barusan. Entahlah! Semuanya hanya Bima yang tahu jawabannya.
Rania dan Alva masih setia menunggu jawaban Bima. Alva yakin Bima akan kembali mengunakan kesempatan ini untuk memeras Rania. Bahkan mungkin lebih parah dari yang selama ini dilakukannya pada Alva dan keluarganya.
"Ayah, jadi bagaimana? Atau kita akhiri saja pembicaraan ini dan semuanya kita anggap selesai?" tanya Rania karena ayahnya tak kunjung bersuara.
"JANGAN! Enak saja main akhiri-akhiri! Aku harus berunding dulu dengan Kanaya sebagai korban kejahatanmu baru bisa memutuskan.
Tunggu sebentar lagi!" titah Bima kentara sekali lelaki itu sedang kesal pada Rania karena tidak sabaran.
"Baiklah, Yah. Aku tunggu," sahut Rania mengalah.