Karena semalam Rania tidur hampir pagi, kini saat mentari menunggu pun belum ada tanda-tanda wanita itu akan bangun.
Padahal, sedari tadi panggilan masuk di ponselnya terus berdering. Namun Rania seakan menjadikan itu lagu pengantar tidur. Bukannya bangun, justru wanita itu semakin pulas saja. Bagaimana tidak pulas jika Rania baru tidur beberapa jam saja.
Sementara orang yang ada di luar apartemennya, tampak terus menggerutu tidak jelas. Waktu sudah hampir jam sembilan tapi Rania tak juga mengangkat panggilan telepon darinya atau pun membuka pintu apartemen.
"Astaga, sepertinya wanita itu memang sedang balas dendam makanya tidak ada membuka pintu. Awas saja! Aku akan menghukumnya karena sudah berani mengabaikanku!" gerutu Alva penuh kekesalan.
Kebetulan Alva memang tahu password apartemen Rania, jadilah lelaki itu segera memasuki password itu untuk membuka kunci. Bukan tak ingin dari tadi Alva melakukannya. Alva hanya takut kalau mengganggu aktivitas Rania di dalam sana.
