Sore hari yang tak biasa harus Kiran hadapi, dia melihat beberapa wanita berbaju coklat dan juga temannya Risman berjalan bersama menuju rumah neneknya. Kiran yang masih mengenakan seragam dengan di balut celemek tampak pucat. Wajar saja kalau dia berwajah pucat karena dia belum makan. Keringat dingin terlihat menetes dari pelipis nya, dia harus rela tak makan karena sudah memecahkan piring dan gelas saat mencuci nya.
"Mereka ada banyak, cepat bereskan kursi dan meja bersikap lah baik karena mereka orang-orang pemerintah. Dan Kiran sebaiknya kamu tersenyum...." belum selesai Nenek Kiran mengomel dia melihat wajah Kiran yang tersenyum walau dengan bibir yang pucat. Nenek Kiran merasa aneh dengan tatapan cucunya itu, tapi dia tak terlalu perduli.
"Selamat sore...." salah satu dari wanita itu tersenyum ramah pada Nenek Kiran dan tentu pada Kiran juga.
"Sore.... Kalian datang berkelompok, mau pesan apa?" tanya Nenek Kiran dengan wajah yang sangat bersemangat