Taman bunga yang indah bagaikan tak terlihat oleh Kiran, rasa takut dan sakit di hatinya membuatnya buta. Perasaan kesepian dan kecemasan membuat dia menilai orang dengan cara yang salah. Semua orang yang baik padanya dia anggap sebagai orang yang akan memanfaatkannya. Kepintarannya tak dia indahkan karena tak mendapat dukungan dari orang terkasihnya.
"Kiran.... Jangan menahannya, jangan takut dan berpegangan lah padaku, aku mungkin terlihat tak meyakin kan tapi aku akan mengusahakan agar kamu bisa bersikap seperti remaja pada umumnya. Yang perlu kamu lakukan hanya lepaskan beban yang memberatkan dirimu...." tatapan Risman sangat lembut dan hangat seperti susu hangat di cangkir plastik yang dia pegang
"Kenapa kamu mengatakan itu?" tanya Kiran
