Setelah menghabiskan malam seharian dengan Valdo membicarakan banyak hal, Lexa merebahkan tubuhnya di atas ranjang dan mau tak mau dia mulai berpikir lagi. Rasanya takdir ini membawanya berputar. Sebelumnya dia sama sekali tidak memiliki teman untuk bersandar. Bahkan dia sempat mengira bahwa kehadirannya adalah sebuah petaka. Dia harus kehilangan orangtuanya dan juga kakek neneknya. Seperti semua orang yang dicintainya pergi begitu saja meninggalkannya. Mau tak mau, ada sedikit ketakutan dalam diri Lexa untuk memulai sebuah hubungan.