Alara melangkah keluar dari restoran, lalu ia berbelok akan menuju ke toko buku. Tapi nyatanya ia lebih tertarik melihat dua sosok familiar yang ada di kafe dengannya. Sangat jelas Alara tau siapa orang itu, namun tiba-tiba matanya di tutup oleh seseorang.
"Jangan di lihat lama-lama, nanti lo sakit hati. Mending kita balik ke resto, ayo!" bisik orang itu pada Alara.
Alara mendengus kesal, ia menggenggam tangan orang yang menutup matanya. Lalu ia turunkan tangan itu agar tidak menghalangi pandangannya, karna Alara sendiri tau apa yang harus ia lakukan.
"Ngapain lo di sini? Bukannya mau ke toilet?" tanya Alara dengan tatapan heran.
"Udah kali, lo pikir gw ke toilet berjam-jam apa? Lo sendiri ngapain di sini? Katanya mau ke toko buku, bohong aja!" jawab orang itu yang ternyata adalah Elang.
"Tadinya gw mau ke toko buku, tapi pas lihat seseorang ya gw berhenti dong. Tapi ya udahlah bodo amat, gw gak peduli juga. Ayo balik!" jawab Alara seadanya.