Setelah pertemuan di restoran, kini masing-masing keluarga sudah kembali ke rumah masing-masing. Alara menghela nafas panjang ke sekian kali, lalu Alca meliriknya dengan tatapan heran.
Mereka berada di tangga menuju ke lantai 2, kedua orang tua mereka sudah masuk kamar lebih dulu. Karna itulah Alca membuka suaranya, dan bertanya tentang ekspresi Alara yang tidak biasa.
"Kenapa La? Kok kayak banyak beban gitu?" tanya Alca pada Alara.
"Gw bingung Al, masa iya hubungan gw dan kak Ad harus berlanjut serius? Lo tau sendiri kan kalau awalnya gw hanya menjalankan tantangan, tapi kenapa malah jadi serius?" ungkap Alara sambil duduk di tangga.
Alca ikut duduk di tangga, lalu ia menatap kakak kembarnya dengan tatapan bertanya-tanya.
"Emang lo gak suka sama Kak Ad?" tanya Alca memastikan.
"Gak tau, gak paham gituan," jawab Alara dengan helaan nafas kasar.
"Terus kenapa gak lo tolak aja tadi, padahal lo ada kesempatan. Tapi malah diam aja kan?" komen Alca dengan tatapan heran.