Rio melihat ruang tengah begitu berantakan karna kaca meja di sana pecah, ia pun menghampiri tempat itu dan melihat ada bercak darah yang lantai. Lalu tetesan lainnya mengarah ke kamar, tanpa pikir panjang Rio mengikuti tetesan darah itu.
"Lepas Daniel! Lepasin gw!"
Degh...
Rio mendengar suara bergetar sarat akan ketakutan milik seseorang, dan jelas sekali jika Rio kenal suara itu. Dengan langkah cepat Rio membuka pintu kamar dengan kasar, hingga menimbulkan suara berbenturan dengan tembok yang begitu memekakkan telinga.
Brakk!
Rio menatap terkejut pemandangan di depannya, sedangkan orang yang berada di dalam ruangan itu menoleh pada Rio karna mengangguk kegiatannya. Berbeda dengan si pria yang terlihat marah dan emosi, gadis yang berada di bawah pria itu malah menatap nanar pada Rio dengan mata yang basah menandakan jika ia baru saja menangis.
"Brengsek! Bagaimana bisa lo masuk ke sini?" kecam pria itu dengan tatapan tajamnya.