Chereads / Perfect Marriage : The CEO's Scandal / Chapter 24 - Keluarga milik Reagan

Chapter 24 - Keluarga milik Reagan

"Ini apa kek?" tanya Crystal takut-takut. Kembali mendapatkan hadiah dari Roman West membuat Crystal merasa semakin tidak nyaman, apalagi saat ini ada Reagan bersamanya.

Roman West tersenyum. "Kau bisa melihatnya sendiri."

"Tapi aku tidak membutuhkan apa-apa lagi kek, kakek juga sudah membelanjakan aku banyak sekali barang mewah yang belum tersentuh di rumah. Jadi…"

"Kau membutuhkan barang ini Crys, kau sangat membutuhkannya." Roman West langsung memotong Crystal dengan cepat. "Jadi buka dan lihatlah sendiri isi dari kantong itu."

Karena tidak bisa memiliki alasan lain untuk menolak pemberian sang kakek akhirnya Crystal memilih untuk mengalah dan mulai membuka kantong berwarna coklat yang kini ada di pangkuannya. Air muka Crystal langsung berubah ketika melihat isi kantong coklat pemberian Roman West, sebuah ponsel mode terbaru yang selama ini hanya bisa Crystal kagumi kini ada didepan matanya.

"Kek.."

"Kau membutuhkan ponsel untuk berkomunikasi, meskipun ada Alonso yang akan menjadi bodyguard sekaligus supir pribadi untukmu namun kau tetap membutuhkan ponsel. Jadi sewaktu-waktu kau bisa menghubungi Reagan ataupun kakek dimanapun kau berada," ucap Roman West panjang lebar menjelaskan alasannya memberikan hadiah ponsel pada Crystal, setelah kemarin pergi bersama Crystal seharian Roman West akhirnya sadar jika cucu menantunya tidak memiliki ponsel. Padahal di masa seperti ini ponsel adalah kebutuhan paling penting untuk setiap orang.

Crystal yang sedang menunduk menatap ponsel impiannya meneteskan air mata dan Reagan yang sejak tadi hanya diam melihatnya secara tidak sengaja, alih-alih ikut terharu Reagan justru berdecak kesal. Dia secara terang-terangan menyindir Crystal dengan sebutan 'Drama Queen' dan Roman West yang mendengar hal itu langsung memberikan tatapan marahnya pada Reagan.

"Seharusnya kakek marah padamu Reagan," ucap Roman West dingin. "Sebagai suami kau benar-benar sama sekali tidak peduli pada istrimu."

Reagan tersenyum. "Bukankah sejak kemarin kakek sudah menguasai istriku, lantas kenapa jadi kakek menyalahkan aku?"

"Kau benar-benar sangat pintar bicara," sahut Roman West menahan kesal. "Beritahu James semua pekerjaan yang harus kau kerjakan dalam satu minggu kedepan."

"Kenapa aku harus memberitahu James tentang jadwalku? Aku punya Jarvis yang akan membantuku menyelesaikan pekerjaanku, jadi kakek tidak perlu repot-repot meminta James untuk mengurus pekerjaanku, karena aku sendiri masih mampu mengurusnya dengan baik," ucap Reagan ketus.

"James yang akan mengurus semua pekerjaanmu selama kau dan Crystal pergi berbulan madu, karenai itulah kau harus.."

"Tunggu!!" Reagan memotong perkataan kakeknya dengan cepat. "Bulan madu, siapa yang akan bulan madu?"

Roman West tersenyum. "Tentu saja dirimu dan Crystal, memangnya siapa lagi?"

"Kek…"

"Kalian baru menikah dan kau sudah langsung sibuk dengan pekerjaan yang sangat melelahkan ini sampai kau lupa ada Crystal yang menunggumu di rumah, kalau kau terus seperti ini lantas kapan kalian akan memberikan cicit pada kakek?"

Uhukkk…uhukkk…

Jarvis yang sedang minum langsung tersedak mendengar perkataan terakhir Roman West dan bukan hanya Jarvis yang sangat terkejut. Reagan dan Crystal, dua orang yang utama yang sedang dibicarakan Roman West juga sama terkejutnya dengan Jarvis.

"Kakek sudah mengurus semuanya, kalian berdua hanya mempersiapkan diri saja dan bawalah kabar baik untuk kakek saat pulang dari Nihiwatu," imbuh Reagan kembali.

"Nihi-nihi what?"

"Nihiwatu Sumba, itu adalah sebuah resort indah di Sumba Indonesia. Kakek dengar Indonesia memiliki banyak sekali tempat indah yang menenangkan jiwa, karena itulah kakek memilih tempat itu sebagai tempat untuk kalian berdua memproduksi anak."

Uhukkk….uhukk..

Jarvis kembali tersedak dan kali ini bukan karena air minum tapi karena air liurnya sendiri.

"Kau kenapa Jarvis?" hardik James tidak suka. "Kau sedang sakit?"

Jarvis menggelengkan kepalanya dengan cepat. "T-tidak, aku tidak apa-apa. Aku hanya begitu bersemangat dan tidak sabar mendapatkan kabar bahagia itu dari Reagan dan Crystal."

Pengkhianat! Reagan langsung memberikan tatapan membunuhnya pada sahabat baiknya itu tanpa berkedip dan Jarvis hanya bisa tersenyum membalas peringatan yang diberikan Reagan kepadanya.

'Maaf Reagan, aku harus menyelamatkan nyawaku terlebih dahulu.'

Dan orang yang begitu senang mendengar perkataan Jarvis adalah Roman West, lelaki itu benar-benar sangat senang mendengar perkataan Jarvis yang dikeluarkan secara spontan untuk menyelamatkan nyawanya itu.

"Kau dengar itu Reagan, bahkan Jarvis juga sama tidak sabarnya dengan kakek. Sekarang kau pulang bersama kakek dan berkemaslah, biarkan Jarvis menyelesaikan pekerjaanmu bersama James," ucap Roman West kembali sambil tertawa kecil.

"Kek…"

"Segera berikan pewaris pada kakek, Reagan. Usia kakek tidak akan lama lagi, apakah kau tidak mau memberikan satu-satunya harapan di usia senja kakek ini, hm?"

Skakmat.

Sialan..sialan…

Reagan benar-benar mati kutu, perkataan sang kakek membuat semua kata yang siap dia lontarkan tertahan di tenggorokan. Semua penolakan atas rencana kakeknya yang ingin mengirimnya pergi ke tempat yang sudah disiapkan sang kakek lenyap bersama udara yang dihembuskannya, Roman West benar-benar tahu cara untuk membuat Reagan takluk.

"Pergilah, nikmati masa-masa menyenangkan kalian sebagai pengantin baru dan syukuri semua waktu yang kalian miliki satu sama lain," ucap Roman West kembali dengan suara syahdu penuh harap. "Berikan kakek cicit sebanyak-banyaknya sehingga keluarga kita akan semakin besar, jangan ulangi kesalahan kakek yang bodoh di masa lalu. Percayalah, hanya keluarga tempatmu untuk pulang. Hanya keluarga yang tidak akan mengkhianatimu disaat dunia tidak mempercayaimu, Reagan."

Bersambung