Chereads / Perfect Marriage : The CEO's Scandal / Chapter 28 - Berpacu dengan waktu

Chapter 28 - Berpacu dengan waktu

Sembilan puluh menit hampir berlalu dan Reagan belum juga kembali, Crystal yang masih berdiri ditempat Reagan meninggalkannya mulai terlihat begitu gelisah dan khawatir. Pasalnya saat ini beberapa penumpang lain dengan tujuan yang sama sudah mulai berdatangan untuk kembali ke pesawat.

"Reagan, kau ada dimana?"

"Kau tidak meninggalkan aku ditempat ini seorang diri, bukan?"

Crystal meremas ponselnya yang sudah kehabisan daya, karena terlalu senang mendapatkan ponsel impiannya tadi pagi, Crystal lupa untuk mengisi daya pada ponselnya. Karena itulah saat ini ponselnya mati total, padahal dirinya belum menggunakannya lagi setelah dia mengirimkan pesan pada Roman West ketika pesawat akan lepas landas.

"Reagan…." isak Crystal lirih. "Kau dimana? Penumpang yang lain sudah mulai masuk ke dalam pesawat."

"Nona."

Crystal yang sedang mengedarkan pandangannya, mencari sosok Reagan langsung menoleh kebelakang, dimana saat ini sudah berdiri seorang pramugari cantik tepat di belakangnya.

"Ya."

"Silahkan naik," ucapnya ramah.

Jantung Crystal berdetak lima kali lebih cepat. "Tapi suamiku belum kembali, d-dia pergi dan.."

"Anda menunggu suami anda? Kalau saya boleh tahu, siapa nama suami anda?"

"Reagan, Reagan West," jawab Crystal terbata.

"Reagan West." pramugari itu mengulangi perkataan Crystal dengan kaget. "Anda istri dari CEO West Oily Corp yang begitu terkenal itu?"

Crystal meremas jarinya, dia merasa terganggu dengan cara menatap pramugari yang ada di hadapannya. kecanggungan yang terjadi itu akhirnya selesai saat Reagan muncul, orang yang ditunggu kehadirannya oleh Crystal dengan jantung berdebar terlihat berjalan dengan begitu tenang tanpa rasa bersalah.

"Kenapa belum masuk?" tanyanya pelan tanpa rasa bersalah.

"Aku menunggumu," jawab Crystal lirih, ada rasa hangat yang menyebar di dadanya ketika melihat Reagan kembali. Semua ketakutan yang sejak tadi menggerogoti dadanya perlahan hilang tanpa sisa.

Reagan berdecak, terlihat tidak senang. "Ya sudah ayo masuk, pesawat akan segera lepas landas."

"A-anda sudah menikah Tuan West?" pramugari berambut pirang yang tadi menatap Reagan tanpa berkedip akhirnya bertanya.

Reagan terdiam, dia melirik kearah Crystal yang langsung menundukkan kepalanya begitu pramugari itu bertanya pada Reagan soal status pernikahan mereka.

"T-tadi nona ini mengatakan jika dirinya adalah suaminya, karena itulah saya bertanya seperti itu pada anda," imbuh pramugari itu kembali dengan segera begitu menyadari perubahan air muka Reagan yang begitu drastis.

"Apa kau orang Inggris?" tanya balik Reagan datar.

"Iya, saya berasal dari Manchester…"

"Iya, dia istriku." Secara tiba-tiba Reagan melingkarkan tangannya ke pinggang Crystal.

Crystal yang tidak menduga jika Reagan akan melakukan hal itu langsung terjingkat kaget dan Reagan yang menyadari hal itu langsung mengeratkan pelukannya, mencoba memberikan perintah pada Crystal untuk tetap diam.

"Kami baru menikah satu minggu yang lalu di Australia, mungkin itulah yang membuat banyak orang tidak tahu termasuk anda," imbuh Reagan kembali, Reagan sengaja berbicara seperti itu untuk menghentikan rasa ingin tahu pramugari di depannya.

Mengerti kemana arah pembicaraan Reagan, wajah pramugari itu langsung merah padam. Dia merasa bersalah karena sudah berani bertanya hal yang begitu pribadi pada Reagan West yang terkenal dengan ketampanannya yang luar biasa. "Maafkan kelancangan saya, Tuan."

Reagan tersenyum tipis. "Ok, aku harap kau tidak mengulangi hal semacam ini lagi dimasa depan karena percayalah akan banyak orang yang tidak suka mendapatkan pertanyaan semacam itu dari orang yang tidak punya kepentingan seperti anda."

Setelah berkata seperti itu Reagan lantas menyeret Crystal secara paksa menuju ke dalam pesawat, meninggalkan sang pramugari yang sudah menundukkan wajahnya dengan rasa malu yang begitu besar. Kalimat yang diucapkan Reagan memukul dadanya dengan sangat keras.

"Kenapa kau harus menungguku seperti itu? Kau ingin membuatku malu, ya?" ucap Reagan serak pada Crystal yang baru saja dia persilahkan untuk berjalan terlebih dahulu.

"Aku takut…"

"Aku adalah orang yang sangat bertanggung jawab, aku selalu menepati ucapanku jadi jangan pernah lakukan hal semacam ini lagi karena aku akan sangat marah padamu. Aku sangat tidak suka jika ada orang yang meragukan ucapanku," geram Reagan kembali.

Crystal yang sedang berjalan melewati banyak kursi menuju tempat duduknya hanya bisa berjalan dengan dada yang terasa sesak, lagi-lagi Reagan menyalah artikan maksud baiknya.

"Percepat langkahmu, kau tidak mau membuatku malu untuk kesekian kalinya, bukan? pesawat akan segera lepas landas, Crys."

Good, Reagan kembali menyalahkan Crystal untuk kedua kalinya. Padahal jelas-jelas Crystal sama sekali tidak bersalah. Keterlambatan mereka saat ini adalah kesalahan Reagan yang pergi terlalu lama, namun Reagan justru menyalahkan Crystal atas keterlambatan mereka. Poor Crystal.

Tidak lama setelah Reagan dan Crystal selesai memasang sabuk pengaman, maskapai pesawat dengan peringkat paling bagus itu akhirnya melanjutkan perjalanannya kembali menuju Bali, Indonesia sebelum melanjutkan perjalanan mereka menuju Sumba, Nusa Tenggara Barat menggunakan pesawat yang lebih kecil. Roman West sengaja mengatur perjalanan Reagan dan Crystal ke Bali untuk menghindarkan hal-hal yang tidak diinginkan, setelah kecelakaan yang menimpa Reagan beberapa tahun yang lalu Roman West menjadi sangat hati-hati dalam mengatur semua jadwal Reagan.

Tanpa Reagan tahu, saat ini sudah ada puluhan bodyguard profesional yang berasa dari warga Bali yang sudah siap mengamankan dirinya dan Crystal. Mereka direkrut oleh James untuk menjadi bodyguard Reagan dan Crystal selama berada di Nihi Sumba Resort dari ganggungan yang tidak dikehendaki. Roman West benar-benar berharap jika Crystal langsung hamil setelah bulan madunya bersama Reagan usai. Penyakit yang menggerogoti tubuhnya sedikit demi sedikit itulah yang membuat Roman West berharap jika Reagan segera memberikan dirinya pewaris, Roman West ingin menjaga garis keturunannya dengan aman dari gangguan orang-orang jahat yang ingin memotong garis keturunannya. Garis keturunan keluarga West.

Bersambung