Pagi ini semua anggota keluarga Arzan sedang sarapan bersama. Tetapi Lavanya justru sedang sibuk menyiapkan makanan untuk di bawa ke rumah sakit.
"Kak Lavanya kenapa ga makan? Mau kemana Dhira?" tanya Esha.
"Iya nanti kakak makan kok. Ini kakak mau bawain makanan untuk Hans ke rumah sakit."
"Ngapain si kakak ke sana lagi. Nanti kakak yang ada di usir lagi sama kak Hans di sana."
"Dhira. Kamu ga boleh ah bicara seperti itu. Biar bagaimana pun kak Hans itu kan adalah suami kakak."
"Iya terserah kakak aja deh."
"Emang kondisi Dhira sekarang ini gimana?" tanya Neneknya Arzan.
"Semalam sih Dhira masih belum sadarkan diri Nek. Semoga aja deh Dhira segera sadarkan diri. Kasihan dia udah nolongin Arzan sampai dirinya terluka seperti itu."
"Iya semoga aja. Kasihan Dhira. Bagaimana pun sikap dia selama ini, tapi sekarang ini dia udah mengorbankan nyawa untuk Arzan."