Chapter 61 - SEBUAH PERASAAN

"Cepat buka saja Mang Maman. Biar aku yang bertanggungjawab atas semuanya." ucap Bibi Atun tidak ingin terjadi sesuatu pada William.

Mang Maman menganggukkan kepalanya kemudian berusaha mendobrak pintu dengan sekuat tenaganya.

Setelah beberapa kali mendobraknya, akhirnya pintu terbuka juga.

"Ya Gusti!! Tuan William!!" teriak Bibi Atun saat melihat William tergeletak di lantai dengan darah yang mengalir dari pergelangan tangan William.

"Mang Maman, cepat bantu aku mengangkat Tuan William ke atas tempat tidur. Aku tidak bisa percaya ini, Tuan William melakukannya lagi." ucap Bibi Atun sambil merapikan tempat tidur William yang berantakan.

Dengan sekuat tenaga Mang Maman dan Bibi Atun mengangkat tubuh William dan membaringkannya di atas tempat tidur.

"Mang Maman tolong ambilkan daun sirih di samping rumah, juga kotak obat di dapur." ucap Bibi Atun sambil menutup luka William dengan kain bantal untuk menghentikan darah yang keluar dari urat nadi William.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS