"Aku memang ke sana, tapi aku belum menemuinya." ucap Sheisha dengan perasaan sedih antara ingin bertemu dengan Malik dan mengingat apa yang telah terjadi pada Harry yang belum tahu kepastian penyakitnya apa.
"Kenapa?" tanya Harry berusaha menenangkan hatinya yang mulai berdebar-debar.
"Kamu masih bertanya kenapa?? tentu saja kamu lebih sangat berarti di banding Tuan Malik. Aku baru saja mengenalnya, dan kamu sudah bertahun-tahun lamanya. Bagaimana aku bisa meninggalkan kamu begitu saja?" ucap Sheisha dengan jujur.
"Apa itu berarti kamu lebih memperhatikan aku daripada Tuan Malik?" tanya Harry dengan tersenyum.
"Pertanyaan apa itu?? kamu sendiri yang memintaku untuk melihat Tuan Malik lebih dulu. Kamu masih ingat kan Tuan Harry?" ucap Sheisha sambil menyentuh ujung hidung Harry.