"Ini, minum dulu!" Ucap Bryan seraya memberikan satu cangkir chocolate hangat pada Alana.
"Iya, Pak."
"Andrea sudah nggak menangis kan?" Tanya Bryan sambil tersenyum melirik putri cantik itu.
"Nggak, Pak."
Alana meletakkan Andrea di atas sofa, karena ia sudah berhenti menangis. Alana dan Bryan pun menikmati chocolate hangat yang Bryan buat.
Suara bel terdengar, Mbak Tina pun membukakan pintu.
"Saya mau bertemu dengan Pak Bryan!" Ucap laki-laki di balik pintu yang ternyata adalah Vicky.
"Silahkan masuk, Pak. Saya panggilkan Pak Bryan dulu!"
Mbak Tina beranjak ke ruang tengah, lalu menyampaikan pada Bryan kalau ada seorang laki-laki yang ingin bertemu.
"Sepertinya itu Vicky, yuk kita kesana!" Ucap Bryan. Alana dan Bryan pun beranjak ke ruang tamu.
Bryan duduk di hadapan Vicky, sedangkan Alana duduk di sebelah Vicky.
"Kamu baca dulu surat ini!" Titah Bryan seraya memberikan selembar kertas itu pada Vicky.
Vicky pun membaca surat perjanjian itu dengan seksama.