Chereads / Taklukkan dunia lain dengan Skill Tamer Terhebat!! / Chapter 5 - Part 2 : Sebuah Janji

Chapter 5 - Part 2 : Sebuah Janji

Suara berbagai macam burung berkicau cukup keras. Hingga membangunkan ku, rupanya Claire sudah tidak ada disamping ku. "Hoam ... Sudah pagi, ya !! Tidur ku nyenyak sekali".

Aku melihat Claire sedang memasak, aroma masakannya memenuhi ruangan.

"Hmm ... Baunya enak sekali !!"

"Tuan, anda sudah bangun ?! Mohon tunggu sebentar lagi, sarapan segera siap. Sembari anda menunggu, lebih baik anda mandi terlebih dahulu".

Sangat perhatian, padahal baru bertemu, entah kenapa tiba-tiba mengingat sosok ibu ku. Aku tidak akan pernah melupakan momen ini. Menatap Claire dari belakang yang sedang memasak, buntut nya tidak berhenti bergerak. Dalam mode ini dia seperti ibu yang sedang memasak untuk anaknya.

"Benar sekali ... Tubuh ku terasa sangat lengket !!"

... !!

"Hehe ... Apa anda puas tadi malam, tuan ?!". Lirikan genitnya membuatku malu. Entah apa yang ada di pikirannya, hingga dia mampu melakukan hal itu kepada ku.

Tidak ada seorang pria yang akan menolak ajak itu. Jika iya, sungguh tidak normal orang itu.

"Aah ... Lebih baik aku segera mandi saja !!"

Bergegas pergi ke dalam kamar mandi.

"Hahaha ..."

"Jangan tertawa ... Dasar !!"

"Kenapa anda kesal, tuan !? Bukan kah itu menyenangkan ?? Hahaha ..."

Seperti yang dia katakan, aku memang tidak menolak hal itu. Kami terlalu larut dalam suasana, aku harap tidak akan terjadi hal seperti itu lagi. "Huff ... Segar nya !!"

Mengguyur seluruh badan dengan air.

"Tuan, mau aku gosok punggung mu ?!". Suaranya terdengar berada tepat di depan kamar mandi. Ini gawat sekali, aku harap dia tidak berniat untuk menerobos masuk.

"A- ... Tidak perlu, aku bisa melakukannya sendiri !!"

"Maaf tuan ... Aku akan masuk"

"Aaarrggg ... Tunggu, Claire !!"

Pintu bergeser lalu terbuka, segera aku mengalihkan pandangan dari sana. "Claire ... Apa yang kamu lakukan !!?"

"Yang aku lakukan ?! Tentu saja mandi, tuan ... Hehehe"

Dengan genitnya dia menjawab, lalu menyentuh punggung ku. Merinding aku dibuatnya. "Jangan lakukan itu ..."

"Jadi ... Tuan, tidak suka kalau aku bantu gosok punggung nya !?". Bukan menggosok dalam arti sesungguhnya. Dengan sengaja dia menempelkan dadanya sembari menggosok punggung ku perlahan.

"Jangan salahkan aku jika terjadi sesuatu hal yang di luar akal !!". Mencoba memperingatinnya. Sebenarnya aku sendiri lah yang harus ekstra menahan diri. Ini di luar ekspetasiku, karena rasanya ingin sekali melakukan itu dengannya saat ini.

Tiba-tiba tangan kanannya meraih peni ku. "Claire ... Hentikan !!". Mulailah dia menggerakkannya, lalu mengocoknya, hingga itu benar-benar tegang.

"Cukup ... Claire ...". Namun entah mengapa tubuh ku terasa menikmatinya.

"Tuan ... Maafkan saya !! Saya sudah kecanduan melakukan ini dengan tuan ...". Dia menjilat peni ku seperti permen. Benar-benar sensai yang sangat nikmat. Sedangkan aku hanya bisa menggelengkan kepala untuk menanggapi pernyataannya.

Hal itu kami lakukan lagi hingga kami berdua menyelesaikan mandi pagi.

Makanan sudah tertata di atas meja. Sepertinya daging pangga dengan kentang tumbuk. Aroma dari daging panggang nya sungguh menggugah selera makan. "Wahh ... Terima kasih, Claire !!"

"Sama-sama tuan, mari selesaikan sarapan lalu segera ke kota !!"

"Benar sekali ... Aku harus segera mendaftarkan diri sebagai petualang !!"

Kami berdua segera menyantap hidangan sarapan hari ini. Beru terlihat menyerap daging tersebut, tapi tidak lebih cepat dari pada bubur kemarin. Mungkin karena daging lebih berserat, maka dari itu dia membutuhkan waktu sedikit lebih lama.

...

Semua telah bersiap

Menuju kota ...

Menurut informasi dari Claire, jalan menuju kota tidak lah jauh. Namun, rute yang kami lewati memang dikenal sebagai rute merah. Rute di mana monster ganas sering bermunculan. Banyak petualang akan menghindari rute ini jika tidak dalam party.

Maka dari itu aku putuskan untuk berburu monster sambil menuju kota. Kita bisa menjual drop itemnya, dan sekaligus meningkatkan Level.

Sekali mendayung, dua atau tiga pulau terlewati.

"Hyaa ... !!"

"Cukup mudah, ya !!". Aku yang sedang menembakkan panah ke arah kawanan Tikus Hutan. Tikus Hutan, merupakan monster berwujud tikus serta memiliki taring panjang di moncongnya. Taringnya mampu merobek kulit pohon. Biasanya tikus hutan yang muncul dengan kawanan besar akan menyerbu lahan pertanian warga.

Mereka menjadi hama yang menakutkan bagi para petani.

Hal ini secara tidak langsung akan membebaskan para petani dari ancaman tikus hutan. Karena menurut Claire lahan pertanian yang terletak tidak jauh dari tempat ini sedang dalam masa panen raya.

...

"Boom !!"

"Slash ... Slash !!"

"Akhirnya selesai !! Mana ku cukup terkuras banyak ... !!"

'Level Up'

'Level Up'

...

... !!

"Tuan, anda baik-baik saja ??". Tanya Claire mengkhawatirkan diriku.

"Tenang Claire, aku baik-baik saja. Bahkan ini seperti latihan untuk Ku"

"Tuan- ..."

"Ayo, kita harus bergegas". Segara aku mengumpulkan semua tikus monster. Dengan cepat ini memenuhi inventory Ku, tetapi selalu ada slot kosong disana. Aku tidak tau pasti berapa kapasitas dari inventory ini. Jika ini di dalam video game, biasanya ada batasan untuk jumlah muatan.

Tapi sepertinya ini tidak ada ... Atau bisa di katakan mode tidak terbatas.

Kami melanjutkan perjalanan.

Dari kejauhan sebuah gerbang tinggi dan dinding yang membentang luas terlihat. "Apakah itu kota nya ?!". Bertanya pada Claire.

"Benar sekali, tuan"

Dalam kemegahan, dinding itu menggambarkan betapa kokohnya pertahanan kota ini. Sangat luar biasa megah, entah bagaimana mereka membuatnya. Apakah dengan sihir dalam satu malam, atau mungkin memperkerjakan para budak ? Siapa yang tau.

"Selamat siang ... Ada urusan apa anda datang kemari !?". Seorang prajurit yang menjaga gerbang bertanya kepada ku.

"Maaf- ... Dia teman ku !!"

Claire dengan sigap mengambil alih, lalu menunjukkan sebuah lencana pada prajurit itu. "Oh ... Baiklah, silahkan masuk !!"

Dia memperbolehkan kami masuk. Sekarang kami berada di dalam kota, ini adalah kota besar yang ramai. Melewati jalanan pasar, banyak sekali pedagang dan jenis barang yang di jual. Mulai dari bahan makanan, produk siap pakai, toko senjata bahkan ada semacam apotik.

"Wahh ... Di sini sangat ramai !! Keren ..."

"Selamat datang, tuan ... di Kota Kerajaan Antares !!"

"Jadi ini Antares ... Luar biasa !!". Kota ini tidak kalah dengan kota di duniaku sebelumnya.

"Tuan, ayo segera menuju Guild. Agar anda bisa mendaftarkan diri sebagai petualang resmi".

"Iya, baiklah !!"

Menuju kantor Guild di kota ini.