Akhirnya, Tong Kexin hanya dapat menggertakkan giginya. Dia mengeluarkan 5000 yuan dari tasnya dan melemparkannya ke tangan Lu Zijia.
"Ini, dasar pelit!"
Tong Kexin terlihat sengaja memberi kesan bahwa dia tidak senang Lu Zijia yang menagih hutangnya di depan umum. Akan tetapi, setidaknya dia mengembalikan uang itu.
Setelah kepergian Tong Kexin, Jing Junyi berbalik dan menatap Lu Zijia, "Kamu tidak apa-apa, kan?"
Lu Zijia memasukkan 5000 yuan itu ke dalam tasnya. Dia mengangkat alisnya dan berkata, "Apa menurutmu ada yang salah denganku?"
Jing Junyi belum pernah melihat Lu Zijia yang begitu percaya diri dan terlihat sedikit menyeramkan. Jing Junyi berhasil dibuat terpana karenanya.
Setelah menyadari sikapnya, dia langsung memalingkan wajah dengan canggung. "Bagus kalau kamu baik-baik saja."
"Apa aku boleh ikut menyelesaikan misi denganmu?"
Sebenarnya, Lu Zijia tahu bahwa tidak masalah baginya untuk ikut misi. Bahkan, mungkin Tong Kexin menyukai tawaran bodohnya.
Karena hanya Jing Junyi dan kedua orang itu yang menerima misi, maka hadiah setelah menyelesaikan misi hanya akan dibagi untuk ketiganya.
Jika dia ikut, maka Tong Kexin dapat membalaskan dendamnya dan mempermalukannya di sana.
Sepertinya, Jing Junyi memikirkan hal yang sama. Dia mengerutkan kening menandakan bahwa dia tampak tidak setuju.
Tapi Jing Junyi justru berkata, "Apa kamu yakin ingin pergi?"
"Kamu baru saja menyinggung Master Tong. Kemungkinan besar dia akan mengambil kesempatan ini untuk mempermalukanmu."
Meskipun Jing Junyi orang yang berintegritas, bukan berarti dia tidak mengerti orang seperti apa Tong Kexin dan Che Zhibing.
Namun, Jika Lu Zijia bersikeras ikut, maka dia tidak akan melarang. Bagaimanapun juga, setiap orang memiliki jalannya sendiri dan dia tidak dapat menghentikan mereka semua.
Satu-satunya hal yang bisa dia lakukan adalah mengingatkan Lu Zijia.
"Aku tahu."
Lu Zijia berkata acuh tak acuh. Dia tampak sudah paham betul.
Melihat ini, Jing Junyi tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia mengajak Lu Zijia masuk mobil.
Awalnya, Tong Kexin marah ketika melihat Lu Zijia ikut naik mobil. Akan tetapi kemudian dia mulai tersenyum licik.
Satu jam kemudian, mobil memasuki sebuah perumahan mewah. Hingga pada akhirnya berhenti di sebuah mansion.
Dekorasi bagian luar mansion terlihat sederhana dan hangat. Ada banyak bunga dan tanaman di taman.
Namun, bunga dan tanaman itu sudah banyak yang layu. Terlihat jelas bahwa mereka tidak dirawat beberapa waktu terakhir.
Sebelum turun dari mobil, Lu Zijia sudah melihat roh jahat keluar dari dalam mansion.
Roh jahat itu tidak kuat. Namun, orang biasa akan memiliki masalah kesehatan jika mereka tinggal di sana terlalu lama. Bahkan mereka mengalami masalah kesehatan yang serius, dan bisa saja kehilangan nyawa.
"Roh-roh jahat di sini sangat kuat, sepertinya itu adalah iblis." Setelah turun dari mobil, Tong Kexin mengamati mansion dengan kening berkerut.
Che Zhibing yang selalu memuja Tong Kexin pun langsung mengangguk setuju.
Jing Junyi juga mengamati kondisi mansion selama beberapa saat. Dia terlihat semakin keren, "Ada lebih dari satu roh jahat di dalamnya."
Mendengar itu, raut wajah Tong Kexin dan Che Zhibing berubah dalam sekejap. Saat mereka akan mengatakan sesuatu, tiba-tiba ada yang keluar dari mansion.
Ternyata itu adalah pemilik mansion. Dia juga mendengar ucapan mereka.
Yang keluar adalah seorang gadis berusia 15 tahun. Dia langsung bersikap waspada saat melihat Lu Zijia dan yang lainnya.
"Maaf, kalian siapa?"
Che Zhibing berdiri tegap dan memperkenalkan diri dengan bangga, "Kami dari Kantor Administrasi Khusus Ibukota. Ayahmu meminta kami untuk membantunya untuk memecahkan masalah."
Mata gadis itu langsung berbinar saat mendengarnya. Dia dengan cepat membuka pintu dan mempersilahkan mereka masuk, "Mari silahkan, tuan-tuan! Ayahku sudah menunggu kalian sejak tadi. Jika kalian tidak datang, mungkin orang tuaku bisa…."