Ketika Shi Beiyu mendengar Mu Siyin menyebut Lu Jingchen, dia mengerutkan alisnya yang tampan, "Mengapa Lu Jingchen mengundangmu untuk makan siang?"
Wajah Mu Siyin terlihat polos, "Tak ada apa-apa. Dia hanya mengundangku makan siang saja."
Begitu dia selesai berbicara, suara cemas Lu Jingchen tiba-tiba terdengaar dari ponsel yang jatuh, "Yinyin? Kamu bisa mendengarku? Presiden Zhang dan aku sudah tiba. Dimana kamu?"
Melihat wajah tampan Shi Beiyu yang menggelap, Mu Siyin tidak bisa menahan sudut mulutnya yang berkedut. Seketika wajahnya serasa tertampar.
Dia tersenyum datar pada Shi Beiyu yang wajahnya menggelap, dia buru-buru mengangkat ponselnya lalu berkata kepada Lu Jingchen, "Kakak sepupu, kalian bisa makan dulu. Tidak perlu menungguku."
Setelah itu, dia menutup telepon, meninggalkan Lu Jingchen di sana dengan ekspresi bingung.
Shi Beiyu menyipitkan mata coklat tajamnya sambil melihat wajah bersalah Mu Siyin, suaranya lembut, "Presiden Zhang?"
Mu Siyin buru-buru mengulurkan tangannya lalu melambaikannya, membela dirinya, "Jangan salah paham, aku tidak kenal dia. Kakak sepupuku hanya memintaku untuk datang."
Jika Lu Jingchen mendengar ini, dia pasti akan muntah darah hingga mati.
Kenapa harus dirinya yang selalu menanggung semuanya?
Shi Beiyu bukanlah orang bodoh, melihat ekspresi Mu Siyin, dia pasti berbohong.
"Lalu, kenapa dia mengundangmu kesini?" Shi Beiyu mencondongkan tubuh ke depan dengan tiba-tiba, dalam sekejap, wajah tampannya hampir menyentuh wajah Mu Siyin.
Mu Siyin berkedip lalu tersenyum dengan gugup, "Aku disini untuk…"
"Makan?" Shi Beiyu mengangkat alisnya yang tampan, ekspresinya dengan jelas mengatakan kepada Mu Siyin bahwa dia sungguh bodoh jika dia mengangguk.
Mu Siyin mengerutkan kening karena kebingungan. Dia lalu mengangkat tangannya dan mendorongnya menjauh lalu berkata, "Sebenarnya bukan apa-apa. Dia hanya, hanya akan memperkenalkan investor untuk Grup Mu…"
Mata tajam Shi Beiyu menyipit, dia berkata dengan suara yang rendah, "Untuk apa memperkenalkan investor?"
Mendengar ini, Mu Siyin berkata dengan ekspresi bingung, "Untuk apa? Tentu saja, untuk menyuntikkan modal ke Grup Mu, kan?"
Shi Beiyu mengerutkan kening sambil berpikir lalu berkata dengan tidak senang, "Mengapa kamu yang melakukan hal ini?"
Mu Siyin tak bisa berkata-kata, dia berusaha berkata dengan santai, "Paman, mengapa kamu bertanya begitu banyak?"
Kata 'paman' membuat Shi Beiyu mengerutkan keningnya.
Yan Ze yang duduk di kursi pengemudi di depan hampir saja tertawa terbahak-bahak!
'Ya Tuhan, gadis kecil ini benar-benar memanggil Tuan muda paman?'
Namun, Tuan muda mereka ini memang bisa di panggil 'paman' karena usianya…
Mu Siyin melihat jika Shi Beiyu tiba-tiba tampak tidak senang, dia pun mengira pria itu marah karena dia tidak memberitahunya tentang rencananya.
Dia segera menarik lengan bajunya, mengedipkan matanya dan bertingkah imut, "Aku benar-benar di sini hanya untuk berbicara tentang kerja sama. Aku akan menemuimu setelah aku selesai bicara, oke?"
Shi Beiyu mendengus dingin, "Temani aku makan siang."
Mu Siyin membelalakkan matanya sambil tersenyum datar, "Bagaimana kalau makan malam?"
Ekspresi Shi Beiyu tampak sombong, "Makan siang."
Mu Siyin serasa ingin menangis. Kenapa bos besar ini susah sekali untuk ditangani?
"Ze, mengemudilah."
Dengan perintah dari Shi Beiyu, Yan Ze buru-buru mengemudi menjauh dari Royal Hotel.
Mu Siyin yang duduk di pangkuan Shi Beiyu menatapnya dengan kesal. Seolah-olah dia telah kehilangan 10 miliar.
Namun, Shi Beiyu sama sekali tidak memiliki perasaan yang sama. Tubuhnya penuh dengan aura yang kuat dan dingin, tangannya yang besar sangat mendominasi memeluk pinggang kecil Mu Siyin. Seolah-olah dia adalah properti pribadinya.
"Apa kamu sudah membatalkan pertunangan?" Dia menatap Mu Siyin, suaranya dingin dan serak, sangat menyenangkan untuk didengar.
Mu Siyin mengedipkan matanya dan menelan ludah. Dia menundukkan kepalanya sambil menghela nafas, lalu berkata dengan suara rendah, "Masih belum…"