Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

RENKARNASI SEORANG GANGSTER

🇮🇩Godblesz
--
chs / week
--
NOT RATINGS
5k
Views
Synopsis
John Kei atau biasa dipanggil dengan Je Ka adalah seorang ketua gangster yang sangat ditakuti. Dia mempertaruhkan nyawanya untuk organisasi dan mendapatkan posisi tertinggi. Sayangnya, dia harus terbunuh oleh rekan - rekannya yang telah mengkhianati Je Ka. Kini dia telah meninggal dan mendapatkan kesempatan kedua untuk hidup kembali. Hidup untuk memperbaiki kesalahan - kesalahan di kehidupan sebelumnya. Dia harus menjalani kehidupan yang normal layaknya manusia biasa.
VIEW MORE

Chapter 1 - PROLOG

Di suatu tempat, di pusat kerumunan kota. Segerombolan pria berjas hitam berjalan di tengah gerimisnya hujan, mereka semua berkumpul merencanakan sesuatu. Mereka berniat untuk menyerang markas musuh yang telah mengacak - acak wilayahnya.

"Apa kau yakin semua ini adalah ulah Nus Kei, Mad Dog?" Tanya seorang pria yang sepertinya adalah pemimpin kelompok itu.

"Benar , Tuan Besar. Lima orang sudah masuk rumah sakit karena ulah mereka." ucap anak buahnya, Mad Dog.

"Bajingan sombong! Dia mulai menggila. Sepertinya aku terlalu baik terhadapnya, kita harus memberi mereka pelajaran. Mereka harus tahu dengan siapa yang mereka lawan sampai mereka berani menyerang kita!" ucap pria itu.

"Ayo masuk, kita harus segera membantai mereka semua." perintahnya.

Mereka semua masuk ke suatu mansion yang diduga adalah markas mereka. Mansion besar bergaya Eropa , dihiasi dengan taman yang disertai air mancur air mancur besar dan pepohonan. Banyak penjaga yang berdiri di setiap sudutnya.

" Siapa Kalian?!" seorang penjaga menghadang gerombolan gangster yang mencoba untuk masuk.

"Dasar Idiot tidak berguna, Kalian tidak tahu tempat apa ini! Cepat pergi dari sini!" Kata penjaga lainnya.

" Oi , Bajingan kecil. Lebih baik kalian menyingkir dari jalanku." ucap Ketua gangster sambil tersenyum jahat.

" Apa kau bil...."

Belom sempat penjaga itu menyelesaikan omongannya. Ketua gangster meninju penjaga itu hingga terpental menabrak vas bunga. Mendengar keributan barusan, para penjaga lainnya berdatangan dan menyerang para gangster.

BAGH! BUGH! BAGH!

Kerusuhan terjadi di mansion, seluruh penjaga di mansion dihajar habis oleh para gangster hingga sampai pada ruangan terakhir.

BRAAK! KYAA!

Seorang penjaga terlempar hingga pintu terbuka dengan keras kedalam ruangan.

"Oi, Tuan Besar! Sudah lama kita tidak bertemu, Akhirnya kau datang juga." ucap seorang pria yang sedang duduk santai ditemani dua wanita disampingnya.

"Tapi kau datang terlalu cepat, seharusnya kau datang 30 menit lagi. Kau tidak lihat aku sedang bersenang - senang?" lanjut pria itu merasa terganggu karena kedatangannya.

"Nus Kei, Apa yang telah kamu lakukan pada kami? Berani - beraninya kau menyentuh wilayahku, membunuh anak buahku dan bersenang - senang dengan tampang tidak berdosa?" ucap ketua gangster menatap tajam kearah pria itu yang diduga bernama Nus Kei.

"Jangan berharap kepalamu masih bisa terpasang ditubuhmu. Kau mau mati, Bukan?"

sambung ketua gangster.

"Woahh, Woahh. Tenanglah tuan besar, itu hanyalah kejadian kecil. Tidak usah di besar - besar kan. Mengapa sekarang kau menjadi suka marah - marah, Tuan Besar" ucap Nus Kei memancing emosi.

"Tch. Brengsek!" Umpat Ketua gangster.

" Kau sudah tidak seperti sebelumnya, John Kei. Seharusnya kau menghabiskan tikus - tikus kecil itu, kau terkenal karena kau sangat ditakuti dikalangan gangster. Kau adalah mesin pembunuh. Kau terbaik dari semua orang. Kau adalah Iblis yang sesungguhnya!" Ucap Nus Kei.

Memang benar apa yang dia katakan barusan.

John Kei atau Je Ka adalah ketua gangster Yamakichi. Dia adalah orang yang paling ditakuti karena kekejaman dia membunuh lawannya. Dia adalah seorang algojo atau anjing gila Shibuya. Dia tidak pernah berkedip saat membunuh . Je Ka adalah iblis berwujud manusia. Tapi itu dulu, seiring berjalan waktunya dia tidak sekejam dulu. Bagi mereka, Je Ka hanyalah alat untuk mencapai tujuan mereka.

"Tapi sekarang? Kau lemah, sangat lemah. Kau tidak seperti orang yang kukenal dulu. Mungkin itu semua karena umurmu yang sudah tua sekarang. Itulah mengapa alasan ku tidak melayanimu lagi seperti sebelumnya lagi. Bukankah itu benar, Tuan besar?" ucap Nus Kei dengan nada mengejek.

Je Ka menatap tajam ke arah Nus Kei. Dia sangat marah melihat Nus Kei , ingin rasanya dia memotong kepalanya dan menjadikannya

gantungan kunci.

" Kau sudah selesai bicaranya?" ucap Je Ka.

"Mad Dog, Big Foot!"

Je Ka memanggil anak buahnya.

" Ya , tuan!" jawab mad dog dan big foot.

" Si brengsek ini tidak tau dimana tempatnya. Kita harus beri dia pelajaran. Bawakan Kepalanya kepadaku!" Perintah Je Ka.

Tiba - tiba saja hal yang tidak terduga. Mad dog dan big foot yang merupakan anak buah Je Ka malah memegang kedua tangannya.

" Oi, SIALAN. Apa yang kalian lakukan? Kenapa malah memegangi ku ?!" bentak Je Ka tak percaya dirinya dikhianati oleh rekan yang sangat dia percaya.

"HAHAHAHA!!!! kau sangat naif sekali, Tuan Besar. Kau masih belum mengerti dengan apa yang terjadi? Nampaknya ini memang sudah waktunya kau pergi." ucap Nus Kei sambil tertawa dengan keras.

"Aku tidak mengerti apa yang kau katakan , Jadi TUTUP MULUTMU , BRENGSEK!!" Je Ka melepaskan pegangan tangan dari tubuhnya dan melayangkan tinju ke wajah anak buahnya. Dia sangat marah. Tanpa ampun Je Ka menghajar anak buahnya. Dia tidak menyangka anak buahnya yang sangat dia percaya mengkhianati dirinya.

" KURANG AJAR KAU, MAD DOG!" satu ayunkan tangan mengenai perut mad dog hingga dia terkapar di lantai. Nafas Je Ka terengah - engah. Walaupun dia hanya melawan dua orang tapi mereka adalah anak buah terbaik Je Ka.

PROK! PROK! PROK!

Nus Kei yang daritadi menonton pertarungan mereka bertepuk tangan. Baginya, ini adalah hiburan yang tidak boleh dilewatkan.

" Sudah kuduga, berlian diantara kumpulan kotoran masih tetaplah berlian, Ketua gangster Yamakichi memang berbeda." ucap Nus Kei.

"Sudah kubilang tutup mulutmu, anak buahmu sudah habis kini tinggal giliranmu." ancam Je Ka sambil ngos - ngosan.

"Wow, Wow, tenanglah bro. Chill. ini baru permulaan. Aku sudah menyiapkan sesuatu yang lain untukmu." ucap Nus Kei.

Perlahan - lahan Nus Kei mengangkat tangannya. Beberapa detik kemudian terdengar suara langkah kaki dari luar ruangan.

BRAK!

Pintu terbuka dengan di iringi anak buah gangster yang datang masuk mengepung Je Ka sambil membawa tongkat baseball.

"tch, Bajingan!" Umpat Je Ka.

Je Ka mengerutkan keningnya. Matanya menatap tajam ke arah Nus Kei. Kini anak buahnya yang dulu adalah pengikut setia Je Ka , semua mengkhianatinya. Terlihat dari wajahnya dia sangat marah , ingin rasanya dia membunuh semua orang yang ada disini.

" Semuanya, Tuan besar kalian sudah pensiun. Antarkan dia dengan hormat ketempat peristirahatan terakhirnya." ucap Nus Kei memerintahkan anak buahnya.

Mereka semua maju menyerang Je Ka, memukulinya dengan tongkat baseball. Je Ka tidak punya pilihan lain selain kabur, kondisinya sangat lemah tidak mungkin dia menghabisi lawannya sendirian.

***

Je Ka berjalan di tengah derasnya hujan sambil memegangi perutnya. Dia berhasil kabur dari kejaran anak buahnya. Tubuhnya sangat lemah, dia tidak sanggup lagi untuk berjalan. Je Ka pun menghentikan langkahnya dan duduk menyender dijalan.

Dia tahu hari seperti ini pasti akan datang. Hari dimana dia akan mati. Tidak bisa di pungkiri, Ini semua karena kehidupannya yang buruk dan gelap.

Dulu Je Ka berhenti sekolah saat usia 18 tahun dan memasuki organisasi dan melakuka segala pekerjaan kotor dan jahat di kota ini.

Kota dimana aku menginjak dan mengusir orang miskin yang tidak punya tempat tinggal untuk pergi dari sini, membunuh dektetif yang mencoba mengintai ku dan sudah tidak terhitung banyaknya orang yang kubuat cacat karna pertarungan geng. Seperti itulah perbuatan selama 20 tahun hingga akhirnya menjadi ketua gerombolan gangster Yamakichi yang paling mendominasi di Shibuya.

Tapi inilah takdirku, setelah omong kosong itu. Benar - benar hidup yang sangat menyedihkan. Dia ingin sekali merubah kehidupannya, tapi sudah tidak ada gunanya menyesali apa yang sudah terjadi ekarang. Mungkin tidak salah jika dia mengakhiri hidupnya seperti ini. Dia hanya berharap dia mendapatkan pengampunan atas dosa yang dia perbuat.

Mata Je Ka perlahan - lahan menutup hingga akhirnya semuanya memutih, Je Ka tidak tahu tempat ini. Mungkinkah ini yang disebut dengan neraka? atau ini kehidupan setelah orang mati? Dia bertanya - tanya pada dirinya sendiri.  Tidak mungkin neraka seputih dan setenang ini.

Tiba - tiba saja suara yang entah darimana mengkagetkan Je Ka.

"Apa kau menyesali perbuatan di masa lalu mu?"

"Suara, Si-Siapa itu?" ucap Je Ka sambil mencari sumber suara tersebut. Dia mencari di setiap sudut tapi tidak melihat satu pun orang.

"Jawab aku. Aku bertanya apakah kau menyesali perbuatan di masa lalu mu?" Tanyanya lagi.

"tch, BRENGSEK. BAJINGAN MACAM APA YANG TERUD MENGOCEH DARI TEMPAT YANG BAHKAN AKU TIDAK BISA LIHAT?!! KELUARLAHH!!" teriak Je Ka dengan nada kesal. Bagaimana dia tidak kesal, ini adalah hari dimana dia mati tapi tiba - tiba saja ada seseorang tak bisa dia lihat berbicara dan bertanya kepadanya.

"Disini."

Je Ka berbalik badan. Dia terkejut dengan apa yang dia lihat.

"K-Kau..."

"Malaikat?"

BERSAMBUNG