Chereads / RENKARNASI SEORANG GANGSTER / Chapter 2 - MALAIKAT!

Chapter 2 - MALAIKAT!

Episode Sebelumnya~

"tch, BRENGSEK. BAJINGAN MACAM APA YANG TERUS MENGOCEH DARI TEMPAT YANG BAHKAN AKU TIDAK BISA LIHAT?!! KELUARLAHH!!" teriak Je Ka dengan nada kesal.

" Disini."

Je Ka membalikkan badannya menengok ke arah sumber suara. Sebuah cahaya putih yang sangat menyilaukan muncul dihadapan Je Ka.

"K-Kau..."

"Malaikat?"

****

Bab 1. Malaikat

Je Ka membuka mulut lebar. Dia tidak mempercayai bisa melihat malaikat dengan kedua matanya secara langsung.

Jiwamu sudah rusak , jiwa keji yang telah melakukan semua perbuatan jahat yang bisa dilakukan manusia.

"Kau telah menyiksa orang - orang tidak  bersalah, Kau membunuh mereka semua tanpa ada rasa bersalah. Membuat mereka menjadi cacat dan tidak punya harapan untuk hidup. Kau melakukan itu semua hanya demi keuntungan dirimu sendiri. Kau seharusnya masuk neraka dan dibakar di api neraka selamanya," ucap malaikat itu seperti membacakan semua dosa - dosa Je Ka dan hukuman yang pantas dia dapatkan. Je Ka hanya meringis mendengar ucapannya. Dia tahu apa yang dia perbuat salah selama hidupnya. Dia tidak punya harapan lagi selain pasrah.

" Namun , melihat orang jahat sepertimu yang meminta pengampunan disaat akhir membuatku menjadi tertarik," ucap Malaikat membuat Je Ka terkejut tidak memahami perkataannya.

"Apa? Pe-pengampunan? Aku...? Omong kosong apa lagi yang kau katakan?"

Je Ka sangat tidak memahami apa yang dikatakan oleh malaikat itu.

Tiba - tiba sebuah bola cahaya muncul dari jari malaikat dan terbang kearah Je ka. Malaikat itu mencoba membantu ingatan Je Ka agar mengingat kejadian sebelum dia meninggal.

"Aku ingin merubah kehidupanku yang menyedihkan ini tapi kapan segala sesuatu itu bisa berubah.

Aku sangat membenci kehidupan ku yang menyedihkan ini.

Andai saja aku mendapatkan pengampunan.

Aku berjanji tidak akan menjadi makhluk yang bodoh ini." gumam Je Ka. Air matanya keluar  lalu perlahan matanya mulai menutup.

Je Ka mengingatnya. Dia mengingat apa yang dibicarakan saat - saat terakhirnya.

"Sial, itu sangat memalukan!" umpat Je Ka.

"Sialan! semua itu karena aku tau betapa salahnya aku! Aku sadar bahwa aku adalah manusia yang tidak berdaya!" sambung Je Ka sambil terus mengumpat. Baru kali ini seseorang mengumpat kepada malaikat.

"Huh, Sialan. Ini melukai harga diriku. Kau! Cepat ambil saja nyawaku , karna ini sangat memalukan bagiku, Malaikat!"

"Neraka, atau apapun itu, akan kuterima semua hukuman atas kesalahanku." ucap Je Ka menutupi mukanya dengan kedua telapak tangannya.

"Jika kau diberikan kesempatan lain, Apa yang akan kau lakukan?" tanya malaikat itu kepada Je Ka. Lagi - lagi dia dibuat bingung oleh ucapan malaikat itu.

"Apa yang kau bicarakan? kesempatan? Omong kosong apa lagi yang kau bicarakan?" Je Ka menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Dia bertanya - tanya apa maksud dari kesempatan itu.

"Cepat jawab, Kau hanya perlu menjawab pertanyaanku." ucap Malaikat.

Je Ka mulai berpikir, tidak ada salahnya juga dia bercerita disaat - saat akhir hidup. Selama  hidup, dia tidak pernah menjalani sesuatu sesuai dengan kemauannya. Dia ingin sekali menjalani hidup yang normal. Tidak menindas orang miskin dan membunuh orang yang tidak bersalah. Je Ka menghela nafas pelan.

" ..  Setidaknya , aku tidak ingin hidup seperti ini. Aku tidak ingin membunuh siapapun dengan tanganku ini. Aku ingin menjalani hidup yang normal layaknya manusia pada umumnya," ucap Je Ka serius sambil melihat tangannya. Tangan yang kotor. Sudah tak terhitung berapa banyak korban yang dia bunuh. Tanpa sadar, air mata Je Ka menetes ke pipinya. Dia membayangkan wajah korban yang dia bunuh tanpa ampun berteriak kesakitan. Selama ini dia membunuh dengan cara yang sadis dan tidak menyadari kalau dia sekejam itu.

"Aku ingin tahu seberapa jujur kau dalam pengampunan mu. Aku penasaran apakah benar manusia merupakan makhluk yang jahat seperti yang diklaim oleh satan?" ucap Malaikat.

"Apa? Santen? apa yang kau bilang barusan?" tanya Je Ka.

"Kau harus ingat! Jiwamu tidak dapat diselamatkan meskipun akhir hidup barumu berbeda." ucap malaikat itu mengacuhkan pertanyaan - pertanyaan bodoh Je Ka.

"Hidup Baru? Oii, malaikat. Apa yang kau..."

Belom selesai Je Ka berbicara. Cahaya terang yang sangat silau membutakan matanya. Kini dia tidak bisa melihat apapun.

"Brengsek! Setidaknya beri aku peringatan sebelum kau melakukan hal aneh ini , Bodoh!"

Semakin lama cahaya itu semakin terang dan tubuh Je Ka lenyap oleh cahaya tersebut.

***

Perlahan cahaya putih itu mulai menghilang. Je Ka membuka matanya. Tampaknya, Malaikat itu sudah pergi. Je Ka mencoba melihat sekitarnya. Tempat ini terasa tidak asing baginya, ini adalah tempat tinggal lamanya. Dapur, Ruang tamu dan semuanya sama sekali tidak ada yang berubah.

Dia tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya. Bagaimana bisa dia ada di rumah tinggal lamanya. Dia merasa sangat aneh , jas hitam yang sebelumnya dia pakai menghilang dari tubuhnya. Sekarang Je Ka hanya menggunakan singlet dan celana boxer pendek. Tubuhnya yang penuh luka kini sudah menghilang.

'Apa yang terjadi' Batin Je Ka.

Je Ka berjalan menuju cermin yang ada di pojok ruangan. Dia merasakan hal aneh pada tubuhnya. Ketika dia sudah sampai di depan cermin, dia terkejut dengan wujud yang terpantul pada cermin tersebut. Tubuhnya yang dulu kini berubah menjadi dirinya di usia 18 tahun!

"I-ni tidak mungkin! Apa yang sebenarnya terjadi?" ucap Je Ka sambil memegangi wajahnya. Dia tidak terpecaya dia benar - benar kembali. Je Ka mencubit pipinya dan menamparnya mencoba membangun dirinya dari mimpi. Sakit. Ini terasa sangat nyata. Ini bukan mimpi!

Tiba - tiba saja telepon rumah berdering, Je Ka mengangkat telepon itu ragu - ragu.

"Ha- halo?" ucap Je Ka.

"Halo, John Kei! Apa yang kau lakukan selama ini? apa kau ingin dikeluarkan dari sekolah? Sudah berapa hari kau absen dari sekolah ,huh?" ucap suara pria yang berasal dari telepon.

"Si-Siapa kau?" tanya Je Ka.

"Apa yang kau maksud , Bodoh! Apa Sudah segitu banyaknya kau absen dari sekolah hingga kau melupakan gurumu?! Kau ingin kupukul agar kau mengingatnya?!!" bentak gurunya.

" Guru? Mungkinkah ini Pak Budi Santoso?" tanya Je Ka.

" Memangnya siapa lagi? Ayahmu? Jangan berpura pura dan menanyai hal bodoh lagi. Cepat bawa bokongmu itu pergi ke sekolah sekarang! atau kau akan ku keluarkan dari sekolah!" bentak Pak Budi, Salah satu gurunya disekolah.

Dengan cepat Je Ka menutup panggilan teleponnya. Dia sangat bingung dengan apa yang terjadi padanya. Je Ka mencoba memastikan , melihat tubuhnya yang kini berubah menjadi dirinya di masa muda, guru sekolah yang mengetahui namanya kemudian rumah yang dulu menjadi tempat tinggalnya dan tanggal ini juga. Tanggal dimana dia memasuki organisasi gangster Yamakichi.

Dia mengingat kembali apa yang dikatakan malaikat itu katakan kepadanya.

Jika kau diberikan kesempatan lain. Apa yang akan kau lakukan?.

Je Ka tertawa menangis. Dia tidak mempercayai bahwa Malaikat itu benar - benar memberikan kesempatan untuk merubah kembali hidupnya.

Dia menundukkan badannya hingga menyentuh tanah. Air matanya menetes membasahi lantai. Dia tak percaya. Dia kembali ke 23 tahun yang lalu sebelum dia keluar dari sekolah.

"Terimakasih, Malaikat. A-aku benar - benar akan mencoba untuk menjadi manusia yang layak kali ini." ucap Je Ka.

Meskipun butuh waktu untuk mempercayai semua ini. Tapi ini pasti kesempatan lain yang diberikan malaikat kepadanya.

Kau harus ingat jiwamu tidak dapat diselamatkan meskipun akhir hidup barumu berbeda.

Setelah beberapa saat... Aku baru bisa memahami kata - kata terakhir yang dikatakan malaikat itu.

Je Ka bersiap - siap untuk pergi sekolah. Memakai seragam sekolah nya dulu, dia baru sadar kalau dia setampan ini saat memakai seragam sekolah.

"Baiklah, Ayo kita mulai kehidupan yang baru!"

BERSAMBUNG