"Benar juga. Bahkan, saat aku hamil setahun yang lalu, tali sepatuku juga lepas di depan matanya. Akan tetapi, dia hanya memintaku untuk tetap berdiri. Dia malah menyuruh seorang karyawan untuk mengikatkan tali sepatuku.
Zhang Wenqing mengangguk-angguk sambil berpikir.
"Ya, benarkan. Lihatlah, dia baru saja mendudukan wanita yang sedang hamil itu dengan hati-hati di bangku. Lalu tanpa ragu berjongkok untuk mengikatkan tali sepatunya. Dia juga memeriksa apakah tali sepatu yang satunya sudah aman. Lihatlah, dia juga tidak memasang wajah dinginnya saat berbicara dengan wanita yang sedang hamil itu!"
Chen Siqin memekik pelan, "Itu pasti wanita yang dia sukai!"
"Perut wanita itu sangat besar. Akan tetapi, kenapa dia tidak mengantarnya pulang?" tanya Zhang Wenqing lagi.
"Kita tidak pernah bisa menebak isi pikiran Lao Si."
"Heem. Aku tidak tahu. Ha? Lao Si berjongkok lagi. Dia memijat kaki wanita yang sedang hamil itu?"
"Ya Tuhan, Ya Tuhan! Cepat kamu rekam!"
Dua sosialita terkenal di Jiangcheng, yang juga merupakan wanita berpendidikan itu kini tidak peduli lagi dengan citra mereka. Keduanya berteriak dengan penuh semangat. Seolah mereka telah menemukan dunia baru.
Di sisi lain, Mi Xiaomi baru saja menolak tawaran Ye Xiao untuk mengantarnya. Akan tetapi, kakinya mendadak kram. Hal tersebut membuatnya memekik kesakitan.
"Kenapa?" Ye Xiao bertanya cemas.
"Kaki … kram, cepat bantu aku untuk menariknya sebentar."
Saat ini, Mi Xiaomi tidak lagi mau melarikan diri dari Ye Xiao.
Ye Xiao juga pernah mendengar bahwa wanita hamil akan mengalami kram kaki karena kekurangan kalsium. Dia dengan cepat berjongkok dan meletakkan kaki Mi Xiaomi yang keram di pahanya. Lalu, dia memijat otot betis wanita itu agar rileks.
"Sudah lebih baik!"
Rasa sakit kram itu akhirnya menghilang. Mi Xiaomi hendak menarik kembali kakinya. Akan tetapi, tiba-tiba tangan Ye Xiao memberikan pijatan untuknya.
Telapak tangannya terasa hangat.
Layaknya sumber energi panas. Rasa hangat ikut mengalir di seluruh tubuhnya. Sedangkan, jantungnya berdebar tak karuan. Hal tersebut nyaris membuatnya sesak.
Sementara tubuh Ye Xiao juga bereaksi lebih kuat.
Mi Xiaomi memakai baju hamil. Barusan, Ye Xiao merasa tidak ada yang salah saat membantu Mi Xiaomi merilekskan otot-ototnya.
Namun sekarang, dia merasa jika wanita ini tengah telanjang di depannya!
Pernah suatu hari, Irene, seorang supermodel yang memiliki kaki jenjang paling cantik itu membuka bikininya di depan Ye Xiao. Akan tetapi bukannya bergairah, dia malah merasa jijik.
Sementara…
Sekarang, sepasang kaki yang mirip dengan kaki gajah milik wanita yang sedang hamil ini justru terlihat sangat seksi di matanya…
Saat Mi Xiaomi memandang sepasang mata Ye Xiao, dia terkejut melihat pria itu yang tampaknya tengah berfantasi liar. Karena merasa sangat malu, dia sontak menendang Ye Xiao dengan kaki satunya.
Ye Xiao yang sedang lengah pun jatuh duduk di atas tanah begitu ditendang oleh Mi Xiaomi.
"Ya Tuhan, apa yang terjadi? Kenapa wanita itu menendang Lao Si? Lao Si kita ditendang?"
"Akhirnya aku menemukanmu!"
Zhang Wenqing dan Chen Siqin semakin histeris melihat peristiwa itu.
"Wanita si*l!"
Ye Xiao belum pernah diperlakukan seperti ini sebelumnya. Kemudian, dia bangkit dengan raut wajah yang gelap. Sementara bibir tipisnya melontarkan umpatan.
Akan tetapi, entah kenapa, amarahnya langsung sirna saat melihat perut buncit Mi Xiaomi.
"Dasar mesum! Berani-beraninya kamu mengintip wanita yang sedang hamil?" sentak Mi Xiaomi marah.
Telinga Ye Xiao langsung terasa panas.
Untuk menyembunyikan rasa bersalahnya, dia mendengus dingin. Lalu, dia berbalik naik ke dalam mobil dan pergi.
Mi Xiaomi menghela napas lega begitu melihat mobil Ye Xiao yang menjauh.
'Bukankah Jiangcheng sangat luas? Kenapa selalu bertemu dengannya, sih?'
"Apa yang terjadi lagi? Kenapa Lao Si meninggalkan wanita yang sedang hamil itu sendirian? Bukankah mereka saling kenal?"
Kedua saudara ipar yang menyaksikan peristiwa itu saling menatap dengan kaget, sekaligus bingung ketika melihat Ye Xiao yang pergi meninggalkan Mi Xiaomi.
"Kakak Ipar Kedua, ayo kita tanyakan pada wanita yang sedang hamil itu!" ajak Zhang Wenqing.
"Benar, kita harus menanyakannya!"
Chen Siqin mengangguk setuju.