Chereads / A Broken Wolf / Chapter 1 - One: Mate!

A Broken Wolf

🇮🇩DaoistWLsibu
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 4k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - One: Mate!

Beep, Beep

Beep, Beep

Grace membuka matanya ketika ia mendengar alarm kecilnya mulai berbunyi. Ia meringis sembari mengusap telinga kanan-nya yang terasa berdengung. Telinga kanan-nya menjadi sedikit lebih sensitif hari ini. Ah... Mungkin karena kemarin Lewis menampar pipi-nya terlalu keras.

Grace tersenyum kecil. Ia menatap keluar melalui jendela kecil di dalam kamarnya dan dilihatnya bahwa hari masih gelap. Bagus.

Hari ini Grace sengaja menyetel alarmnya satu jam lebih awal di bandingkan biasanya. Ini adalah hari yang spesial dan ada yang harus ia lakukan hari ini.

Grace bangkit dari tempat tidur dan menuju kamar mandi sembari menguncir tinggi rambutnya. Sebelum menuju kamar mandi, matanya tak sengaja menatap pantulan dirinya dari sebuah cermin retak yang terletak tidak jauh dari kamar mandi.

Matanya terlihat lelah. Tubuhnya kurus kering dan penuh dengan luka lebam. Alih-alih manusia serigala, Grace malah lebih terlihat seperti zombie saat ini.

Kembali tersenyum, Grace melanjutkan langkahnya menuju kamar mandi dan mulai melakukan rutinitas paginya.

•••

Hari ini adalah hari ulang tahun Kenneth, sang Alpha.

Semua orang, termasuk Grace tentunya, begitu menantikan datangnya hari ini.

Selain karena Kenneth akan di lantik sebagai Alpha secara resmi, Kenneth juga akan menemukan pasangannya hari ini. Para manusia serigala biasa menyebut pasangan mereka dengan sebutan 'mate'.

Legenda menyebutkan bahwa mate itu sudah di tentukan sejak lahir oleh Moon Goddess atau Dewi Bulan, Dewi yang di sembah oleh kaum werewolf.

Untuk itu, bagi para manusia serigala, hari ulang tahun mereka yang ke-18 akan menjadi sebuah hari yang membahagiakan karena sejujurnya, mereka sangat tidak sabar untuk bertemu dengan pasangan mereka.

Grace yakin Kenneth juga pasti tidak sabar untuk bertemu dengan pasangan yang ditakdirkan untuknya. Grace berharap siapapun yang menjadi pasangan Kenneth adalah perempuan baik-baik.

Walaupun,... seperti kebanyakan gadis muda dari kawanan Kenneth, sebagian kecil dari diri Grace tentunya juga sedikit berharap bahwa ialah pasangan yang ditakdirkan untuk Kenneth.

•••

Grace melirik jam dinding yang tergantung di ruang tamu.

Jam 7.20

Ia mengelap dahinya yang dipenuhi peluh dan menghela nafasnya dengan lega. Kue ulang tahun dan semua sarapan penghuni rumah kawanan sudah tersedia. Tak lama lagi mereka pasti akan turun, jadi Grace harus cepat-cepat naik dan kembali ke kamarnya. Ya, hari ini ia memang sengaja bangun pagi-pagi untuk menyiapkan kue ulang tahun untuk Kenneth.

Yang Grace pernah ingat dulu sewaktu mereka kecil, Kenneth pernah mengatakan bahwa Strawberry Shortcake adalah kue favoritnya.

Grace tidak pernah bertanya mengenai kue atau makanan kesukaan Kenneth lagi, mengingat bahwa mereka sudah tidak lagi dekat. Ia hanya berharap kue itu masih menjadi kue favorit Kenneth sampai saat ini.

•••

Dengan mengendap-endap, Grace berjalan menuju kamarnya yang berada di loteng. Ia hanya berharap bahwa ia tidak bertemu dengan siapapun dalam perjalanan kecilnya ini.

Tapi memang, harapan tidak selalu sesuai dengan kenyataan.

"Grace."

Grace menatap dada bidang yang baru saja menabraknya. Suara yang di dengarnya ini sangat familiar membuat Grace menghentikan pergerakannya. Grace merasa takut.

"Grace, minggir! Lo ngehalangin jalan gue! Apaan sih sampah ini."

Tubuh Grace di lemparnya sampai menubruk tembok dan menimbulkan bunyi yang sangat keras. Mata Grace terpejam dan ia menggigit bibir bawahnya mencoba untuk sedikit menahan rasa sakit yang ditimbulkan oleh benturan itu.

Tanpa menoleh, Luis, kakaknya, langsung terus kembali berjalan. Meninggalkan Grace dengan air mata yang tidak dapat ia bendung lagi.

Grace bangkit dengan cepat, mengabaikan rasa sakit dari benturan keras tubuhnya dengan tembok tadi. Ia harus sembunyi sebelum yang lainnya mulai keluar dari kamar mereka masing-masing dan melakukan hal yang lebih parah terhadapnya.

•••

Grace menatap keluar jendela kamarnya dan menggumamkan lagu yang dulu suka dinyanyikan Ibu-nya untuk membuat dirinya tenang. Percaya atau tidak, sampai sekarang lagu itulah yang masih bisa membuatnya tenang.

Melalui jendela kecilnya, ia menatap anak-anak seumurannya yang sedang bersiap-siap untuk pergi ke sekolah.

Mereka terlihat bahagia bersama teman-teman mereka.

Beberapa mengucapkan salam pada orang tua mereka sebelum pergi.

Dan... disini Grace hanya bisa menatap mereka.

Grace sudah tidak lagi pergi ke sekolah. Luis dan Kenneth membuatnya berhenti bersekolah ketika umurnya 12 tahun. Kini ia hanya belajar melalui buku-buku lama yang di tinggalkan Luis di gudang. Walaupun tidak membantu banyak, setidaknya ia tidak ketinggalan pelajaran terlalu jauh.

Grace mengerjapkan matanya ketika ia melihat Luis dan Kenneth akhirnya keluar dari rumah kawanan. Ia segera bangkit dari duduknya dan bersiap untuk turun.

Luis dan Kenneth adalah dua werewolf yang selalu keluar dari rumah kawanan paling terakhir, mengingat status mereka sebagai seorang Alpha dan Beta. Dan jika mereka sudah pergi, berarti ini adalah waktunya bagi Grace untuk bersih-bersih rumah.

•••

"Kenapa gue bisa lupa sih," Luis menggaruk kepalanya dan membetulkan letak telepon genggam yang diapit diantara leher dan bahunya. "Hei, dengar ya, lo harus anterin flashdisk gue ke sekolah sekarang. Kalau dalam waktu 10 menit lo belum sampai ke sini, gue bikin pincang lo!"

Luis sedang menelepon Grace saat ini, menyuruh Grace untuk membawakan sesuatu untuknya.

Grace mengigit bibirnya dengan ketakutan. Ia tidak mau babak belur tentu saja, tapi saat ini ia sedang mengerjakan pekerjaan-nya di rumah. Tapi ia tahu bahwa Luis tidak pernah main-main dengan perkataannya, dan Luis sudah memberikan tenggat waktu untuknya. Untuk itu, dengan segera, Grace langsung meninggalkan semua pekerjaannya dan menuju sekolahan secepatnya.

Grace berlari dan terus-terusan merapalkan doa.

"Moon Goddess, tolong lindungi aku kali ini..."

Setelah sekitar 5 menit, Grace akhirnya sampai ke sekolahan tempatnya dulu pernah bersekolah. Tidak ada yang berubah kecuali fakta bahwa kini ia tak lagi menempuh pendidikan disana.

Grace menatap seluruh penjuru sekolah dengan gugup. Ia sangat yakin banyak mata yang mengenalnya. Apalagi kebanyakan yang bersekolah disini adalah anak-anak dari kawanan Blue Moon, mereka pasti mengenali Grace.

Duh, rasanya Grace ingin cepat-cepat pulang...

Mencari Luis dan cepat pulang adalah tujuan utamanya untuk saat ini.

Grace sedang mencoba fokus untuk mencari Luis saat tiba-tiba saja hidungnya menangkap bau yang begitu menarik. Baunya seperti perpaduan antara hutan dan hujan, dua hal favorit Grace. Dan hidungnya kini tidak dapat berhenti mengendus bau misterius tersebut.

Kakinya mulai bergerak tanpa kontrol, dan ia mulai berjalan mengikuti arah darimana bau itu berasal. Setelah akhirnya berhenti, mata Grace bersibobrok dengan mata berwarna hijau emerald yang menatapnya dengan penuh keterkejutan.

"Mate," ucap Grace tanpa sadar. "Mate!" ulangnya lagi.

Grace merasa seperti berada di langit ketujuh. Perasaan bangga dan haru memenuhi dadanya dalam sekejap.

Grace baru saja menemukan pasangan yang di takdirkan untuknya!