Chereads / Perjalanan Cinta Gadis Mualaf / Chapter 1 - Kekecewaan Clara

Perjalanan Cinta Gadis Mualaf

Nur_Yanti_2139
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 3.7k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Kekecewaan Clara

sebuah kafé yang cukup ramai pengunjungnya, sepasang kekasih sedang duduk santai berdua sahaja. Mereka tidak memperdulikan keadaan di sekitar mereka. Seolah-olah dunia milik mereka berdua. Hingga datanglah pelayan café ke meja mereka mengantarkan makanan.

"Selamat menikmati menu special restoran kami yang terbaru, mie aceh saus tiram," kata pelayan sambil terseyum, dia menghidangkan makanan yang telah mereka pesan dan langsung pergi dari meja tersebut.

Pasangan kekasih itu tak lain adalah Rico dan Clara.

"Sayang aku suapin ya?"ujar Clara. tanpa mendengar jawaban dari Rico dia mengambil makanan yang ada diatas meja dan menyuapin Rico.

"Enak banget mie acehnya Sayang, Kamu gak mau nih? Kenapa sih makan kentang aja," kata Rico karena melihat Clara hanya memakan kentang goreng saja.

"Gak mau aku mie aceh, rasanya aneh menurut lidah Aku," Clara menjawab sambil terus menyuapin Rico.

Selesai menghabiskan makanan, mereka langsung membayarnya di meja kasir.

Sesampai di tempat parkir Clara meminta pada Rico agar tidak mengantarnya pulang ke rumahnya, itu membuat Rico penasaran.

"Kenapa kamu nggak mau Aku antar pulang Clara? apa ada masalah di rumah kamu?"tanya Rico memandang wajah cantik Clara yang menyiratkan kesedihan.

"Aku lagi nggak mau pulang malas jumpa dengan mama tiri aku, tadi malam dia mau jodohkan aku dengan saudara jauh dia mana mau Aku kan udah punya kamu," Clara menjelaskan panjang lebar pada Rico.

"Kamu jangan mau di jodohkan ya? Aku janji jika masalahku sudah selesai kita akan langsung menikah. Kamu maukan ikut Aku ke Jakarta?"tanya Rico.

"Kemana pun kamu pergi Aku akan ikut, tapi janji Kamu nggak akan hianatin cinta kita."

"Ia janji. Aku pasti selalu setia pada Kamu."

Rico mengecup kening Clara dengan lembut, dia memeluk tubuh mungil Clara dengan erat.

Seorang tukang parkir yang melihat mereka bermesraan menegur Clara dan Rico.

"Bang. Kalau mau dua-duaan jangan di tempat parkir, cari hotel sana."ucapnya.

Rico dan Clara tersenyum menanggapi perkataan tukang parkir tersebut.

"Ya udah kita ke rumah kos Aku aja yuk naik!"ajak Rico.

Mereka pun pergi dari tempat tersebut menuju ke rumah kos Rico, selang beberapa menit sampailah mereka di rumah kos.

Mereka berjalan beriringan dan duduk di teras sambil berbincang-bincang dan bergurau, sambil menunggu ibu kos membukakan pintu rumah. Rico sengaja kos di rumah yang ada keluarga yang utuh, untuk mengobati rindunya pada keluarganya di Jakarta.

Rico adalah seorang pengacara yang hebat, dia sering di pindah tugaskan ke seluruh Indonesia sesuai dengan permintaan klien. Dia bekerja di perusahaan papanya. Sekarang dia bertugas di Medan untuk memenangkan kasus sengketa sebuah hotel.

Clara bekerja di percetakan milik ayahnya, keduanya bertemu ketika Rico pertama kali datang ke kota Medan menolong Clara dari mantan pacarnya yang ingin berbuat jahat pada Clara.

"Ric, kamu benaran cinta dan serius sama aku?" tanya Clara mata sayunya menatap Rico dengan tatapan penuh cinta.

" Emang nggak cukup bukti Aku cinta sama Kamu, semua waktu libur aku habiskan bersama kamu, semua yang kamu minta aku penuhin,belum cukupkah?" ujar Rico, Clara hanya bisa tersenyum melihat Rico yang mulai emosi, Dia langsung memeluk laki-laki tampan di depannya untuk mereda emosinya.

"Sayang aku hanya takut kecewa lagi, kamu kan tau aku rela putusin Joe demi kamu, Aku takut tertipu lagi seperti Carlos yang pura-pura baik malah mau menjual aku" bisik Clara tanpa melepaskan pelukannya, dia merasa sangat nyaman dengan Rico, dibandingkan dengan mantan pacarnya yang semua tidak baik.

"Maaf menggangu kalian!" terdengar suara perempuan yang datang tiba-tiba entah dari mana.

Clara memperhatikan penampilan perempuan itu dari bawah sampai ke atas. Dia memakai pakaian yang kurang bahan,membuat Clara sedikit terkejut.

"Kenapa ada cewek seksi, di kos Rico?" gumamnya seraya melangkah mendekati cewek itu.

"Maaf kamu siapa? tanya Clara, dia terus memperhatikan gadis di depannya.

Sebelum gadis itu menjawab, Rico langsung memeluk pinggang Clara. Dan berbicara dengan gadis di depan mereka.

" Dania, kenalkan ini pacar aku Clara, maaf ada apa kamu malam-malam kemari?" tanya Rico, dia tersenyum dan mengelipkan matanya pada Dania.

Gadis tersebut pun mengerti akan isyarat dari Rico.

"Aku cuma mau minta izin besok gak masuk kerja ya? Ada urusan keluarga yang harus aku urus, maaf ponsel aku mati. Makanya gak aku hubungi kamu, langsung aja ke rumah kos kamu,!" Dania berkata sambil tersenyum, didalam hatinya ada rasa kecewa karena Rico tidak memperkenalkannya sebagai kekasih pada Clara.

"Aku harus buat mereka putus" batin Dania.

"Ya aku izinkan, dua hari tidak boleh lebih ya?" kata Rico.

"Siap bos, aku cabut dulu takut mengganggu kamu,permisi,"kata Dania sambil berlalu dari mereka.

Clara merasa sedikit aneh dengan gelagat Rico yang tidak memperkenalkan siapa Dania pada dirinya, namun dia pura-pura cuek, menunggu penjelasan dari Rico.

"Permisi, eh nak Rico udah pulang, tumben pulangnya awal," kata seorang wanita berumur sekitar lima puluh tahun, yang ternyata pemilik rumah kos Rico.

Dia langsung membukakan pintu rumahnya.

"Maaf ibu belum sempat buat kunci cadangan buat kamu Rico, habis kamu sudah beberapa kali menghilangkan kunci rumah," kata ibu kos sambil tersenyum dan melirik Clara.

Seakan mengerti akan isyarat ibu kos, Rico memperkenalkan Clara.

"Bu imah ini Clara pacar aku, boleh gak dia nginap di sini malam ini?" tanya Rico.

Pertanyaan yang Rico lontarkan membuat bu imah terkejut dia pun berkata "kamu kan biasa bawa cewek nginap Rico, kenapa malam ini kamu minta izin pada saya? Malam-malam yang kemarin kemana aja kamu?"

Pertanyaan yang di lontarkan ibu imah, membuat Clara sangat terkejut dan dia langsung berlari sambil menangis. Hatinya begitu kecewa karena Rico menghianati dia.

Rico langsung mengejar Clara, namun dia kalah cepat dengan taxi yang kebetulan lewat. Clara langsung naik taxi tersebut.

"Clara tunggu, jangan pergi." Teriak Rico. Dia menjambak rambutnya sendiri.

Sementara itu ibu imah hanya bisa melihat saja tanpa bisa berbuat apa-apa.

"Rico, maafin ibu kalau salah bicara ya? Dia itu benar-benar pacar kamu atau hanya buat mainan kamu saja?"tanya ibu imah, dia khawatir kalau Rico nanti pergi dari rumahnya.

" Ibu gak salah, saya yang salah gak jujur sama Clara tentang siapa saya. Dia gadis yang baik, aku mencintai dia. Yang lain itu hanya buat mainan aku aja. Toh mereka yang mau menjual tubuhnya ke aku!" kata Rico. Dia duduk terdiam di teras sendirian karena ibu imah sudah masuk dari tadi.Apa yang mesti aku lakukan, Clara pasti tidak akan memaafkan aku," lirih Rico.

Setelah bebarapa saat di luar, Rico akhirnya masuk ke dalam dan langsung masuk ke kamarnya. Dia memandang foto Clara yang ada di wallpaper ponselnya, dan membuka galeri foto. Disana tersimpan begitu banyak foto Clara dan foto mereka berdua, begitu pula dengan video kebersamaan mereka.

Rico mencoba menghubungi Clara dengan ponselnya, namun ponsel Clara tidak aktif.

"Clara benar-benar marah sama aku, ponselnya dia matikan," lirih Rico.

Tiba-tiba terlintas sebuah ide di pikiran Rico untuk mendapatkan maaf dari Clara.