Chereads / Istri warisan / Chapter 24 - bab 24

Chapter 24 - bab 24

Hari sudah mulai sore siang pun akan berganti malam' Halimah dan kedua putri nya sedang duduk di ruang depan sambil menunggu azan magrib tiba' Ema menghampiri mereka lalu iya pun duduk di sebelah putri nya dan bertanya ' kalian sudah makan. Tanya Ema ." Sudah Mak jawab Halimah ." Sukur lah kata Ema sambil tersenyum pipi nya yang keriput terlihat lebih jelas kalo lagi tersenyum lebar.

Azan magrib pun berkumandang Halimah meninggal kan putri nya untuk berwudu tunggu sebentar ya Umi mau shalat dulu kata Halimah ." Iya Umi jawab mereka ." Halimah segera pergi ke kamar mandi. Dan dia pun segera melaksanakan shalat magrib'

Selesai shalat Halimah pun segera menghampiri kedua putri nya' yuk masuk kamar Ajak Umi pada mereka." Hamidah dan Hasanah pun mengikuti Umi masuk ke dalam kamar mereka pun naik ke atas tempat tidur 'Halimah menyelimuti tubuh mereka lalu dia berbaring sambil memeluk tubuh kedua putri nya.

Mereka pun tertidur dengan lelap nya' malam pun terus berlalu 'seiring nya waktu berputar dengan begitu cepat Halimah terbuai dengan mimpi nya di saat tidur lelap' sosok Hamza hadir dalam mimpi nya 'Halimah pun memeluk erat tubuh Hamzah dengan erat ' Hamzah membalas pelukan istri nya dan berkata Umi yang sabar ya insaallah Umi bisa melewat semua nya .'' iya pak jawab Halimah sambil terisak menangis .'' bapak pergi dulu ya Umi yang sabar kara nya sambil pergi meninggal kan Halimah .

Halimah pun menangis memanggil – manggil suami nya .'' pak... bapak suara Halimah membangun kan tidur Ema ' Ema pun menghampiri Halimah dan membangun kan nya .'' Limah .... Limah bangun ...bangun ada apa tanya Ema Halimah pun terbangun sambil terengah – engah kang Hamzah Ma..... kang Hamzah .'' ada apa sama Hamzah tanya Ema Limah mimpi ketemu kang Hamzah kata nya sambil menangis ." Ema memeluk tubuh Halimah dan berkata yang sabar Ya kamu adalah wanita yang kuat sudah sana ambil wudu shalat biar hati kamu tenang kata Ema sambil melepas kan pelukan nya.

Halimah pun bangun dari duduk nya lalu dia segera pergi ke kamar mandi dengan mata yang masih terlihat sembab dia pun langsung berwudu untuk melaksana kan shalat malam." Ema memandangi putri nya yang pergi dari hadapan nya Ema pun kembali ke kamar nya untuk melanjut kan tidur nya.

Selesai shalat Halimah pun kembali membaring kan tubuh nya di tempat tidur walau pun susah untuk kembali tidur dia berusaha memejam kan mata nya sampai akhir nya dia pun tertidur pulas' malam pun terus berlalu suara gemercik air hujan menghiasi dingin nya malam rasa dingin menyelimuti seluruh tubuh suara azan pun mulai terdengar hawar-hawar ' Halimah menarik selimut nya dan melilit kan di tubuh nya mata pun susah untuk di buka hingga dia pun kembali tertidur lelap

Suara burung membangun kan Halimah yang sedang tertidur lelap 'alangkah kaget nya Halimah saat kedua mata nya terbuka Sinar mata hari sudah menerobos jendela kamar nya Astagfirullah kata nya sambil terbangun dari tidur nya dia langsung keluar kamar dan menuju kamar mandi.

Kenapa Ema tidak membangun kan Limah tanya Halimah kepada ibu nya." Ema juga kesiangan bagaimana mau bangun in kamu kata Ema sambil melirik putri nya." Oh Limah pikir Ema tidak kesiangan kata Halimah sambil mengayuh kan sapu yang dia pegang.

Hari sudah mulai siang setelah selesai pekerjaan rumah Halimah pun duduk berselonjoran di teras rumah bersama kedua putri nya' tiba-tiba Hasanah berteriak kegirangan melihat sosok tubuh laki-laki tinggi berkulit hitam di hadapan nya." Horeee bapak pulang kata nya sambil berlari menghampiri laki-laki itu .

Dia adalah Hamdan yang biasa datang setiap akhir pekan ' Hamdan pun memeluk dan menggendong Hasanah ." bapak bawa apa tanya Hasanah kepada Hamdan ' bapak bawa roti sama coklat kesukaan eneng jawab Hamdan." Horeeee...teriak Hasanah terlihat girang' mereka pun masuk ke dalam rumah ' Hamdan pun mengulurkan tangan nya kepada Ema dengan senang hati Ema pun menyambut nya dengan ramah.

Halimah menyiap kan nasi buat makan ' terlihat kedua putri nya yang sangat apet sama Hamdan 'bapak menginap kan tanya Hamidah ." tidak bapak Harus pulang besok kan bapak harus jualan jawab Hamdan pada mereka ." terlihat wajah murung Hamidah dan Hasanah di mata Hamdan dia pun memeluk kedua gadis kecil itu' tanpa sengaja pandangan Halimah beradu dengan pandangan Hamdan dan mereka pun sama" tertunduk malu.

Mereka pun mulai makan bersama 'selesai makan Hamdan pun berpamitan pulang di berikan nya satu amplop kepada Halimah sambil berkata ini buat jajan anak-anak maaf Cuma sedikit kata nya ." iya kang terima kasih ini pun sudah lebih dari cukup jawab Halimah sambil menerima amplop nya.

Hamdan memeluk kedua putri Halimah seraya berkata bapak pulang dulu ya baik-baik d sini jangan nakal kasihan Umi kata Hamdan pada mereka ' Hamidah dan Hasanah pun menganggukan kepala nya' Hamdan pun segera pergi diantar oleh pandangan Halimah dan sebuah Doa yang terbagus buat Hamdan.

Halimah pun segera masuk ke dalam rumah ' belum lama Hamdan pergi terdengar orang mengucap salam Assalamualaikum suara lantang itu tidak lah asing di telinga Halimah ' waalaikumsalam jawab nya sambil membukakan pintu terlihat Hambali yang berdiri di ambang pintu dia pun mengulur kan tangan nya untuk bersalaman' masuk kata Halimah mempersilah kan adik ipar nya masuk Hambali pun segera masuk dan duduk di kursi yang berada di ruang tamu.

Hambali pun memulai pembicaraan ' maaf teh saya telat datang nya seharus nya kemaren saya ke sini ini jatah teteh hasil dari kebun sayuran lumayan buat - nambahin uang belanja kata nya sambil memberikan beberapa lembar uang kertas kepada Halimah.

Dengan senang jati Halimah menerima nya sambil berkata terimakasih ya Bali semoga uang ini bisa teteh pergunakan dengan baik kata nya ." iya teh sama- sama saya pun berterima kasih karna teteh sudah meminjam kan perkebunan pada saya ." iya Bali semoga usaha kamu lancar ya jawab Halimah .

Amin terima kasih teh doa nya jawab Hambali maaf teh seperti nya saya tidak bisa lama-lama takut hujan kata nya sambil bangun dari duduk nya ." ya sudah hati-hati di jalan kata Halimah sambil membuka kan pintu rumah nya." Hambali pun pergi dengan setengah bergesa- gesa hari ini cuaca terlihat sedikit mendung' Alhamdulillah ya Allah atas Rijki mu hari ini syukur Halimah dalam hati.