Chereads / Istri warisan / Chapter 25 - bab 25

Chapter 25 - bab 25

Sepeninggalan Hambali Halimah terus berpikir apakah keputusan nya ini benar dan apa kah Hambali bisa di percaya' semoga saja ya Allah dia menjadi manusia yang amanah' gumam Halimah di dalam Hati ' walau bagai mana pun dia adik suami ku paman nya anak-anak aku tidak boleh berprasangka buruk pada nya.

Halimah masuk ke dalam rumah di ambil nya gelas yang ada di atas meja lalu membawa nya ke dapur' ada apa Hambali ke sini tanya Emak ." Mengasih uang hasil panen Mak Alhamdulillah kalo tiap bulan dia kasih hasil panen Limah ada pemasukan buat keperluan anak- anak." Iya mudah- mudahan saja seterus nya seperti itu." Amin iya Mak jawab Halimah .

Limah nitip anak- anak Mak Limah mau ke pasar kasihan anak-anak sudah lama tidak makan enak ." iya sudah kamu pergi sekarang mungpung masih pagi biar mereka sama Emak di rumah." Iya mak terima kasih jawab Halimah sambil bergegas untuk pergi diam-diam karna takut Hasanah pengen ikut.

Tidak lama untuk menunggu angkutan Halimah pun naik angkot yang terlihat penuh dengan penumpang sehingga Halimah sedikit susah untuk duduk' angkot pun meluncur dengan cepat sesampai di pasar semua penumpang pun turun termasuk Halimah .

Halimah segera masuk pasar dan membeli apa yang dia butuh kan' dari mulai beras daging dan buah- buahan hari ini dia ingin membuat ke dua putri nya senang ' Halimah menghampiri tukang sandal yang ada di seberang pasar lalu dia membeli dua pasang sandal untuk kedua putri nya' setelah semua yang dia butuh kan sudah di beli Halimah segera pulang kali ini dia pulang mengguna kan becak soal nya belanjaan nya lumayan banyak.

Di masukan nya semua belanjaan ke dalam becak lalu dia pun masuk dan duduk 'mulai lah tukang becak menggenjot becak nya menuju rumah Halimah ' sesampai nya di rumah Halimah pun menurun kan semua belanjaan nya lalu membayar ongkos nya Emak membantu membawa belanjaan nya masuk' Hamidah dan Hasanah sibuk membongkar belanjaan Ibu nya ' Horeee..,..ada jeruk teriak Hamidah girang dia mengambil satu buah jeruk dan mengupas nya 'hati Umi terasa sedih saat melihat putri nya makan buah jeruk kesukaan nya ' maaf in Umi ya teh Umi tidak bisa membahagia kan kalian ' insaallah Umi akan berjuang demi kebahagiaan kalian berdua.

Tidak terasa air mata pun jatuh di pipi 'kalo sudah makan jeruk nya cuci tangan ya biar tidak lengket." Iya Umi jawab mereka Halimah segera masuk dapur untuk memberes kan belanjaan nya' Alhamdulillah buat kebutuhan bulan ini sudah ada 'terima kasih ya Allah untuk semua nya gumam Halimah dalam hati .

Ini untuk Emak kata Halimah sambil memberi kan kantong pelastik hitam kepada Ibu nya." Apa ini tanya Emak buah sawo kesukaan Emak." Dengan senang hati Emak menerima pemberian putri nya' Halimah masuk ke ruang tamu menemui kedua putri nya yang sedang asyik makan buah jeruk." Jeruk nya manis Umi kata Hamidah dengan mulut yang penuh dengan buah jeruk' iya maka nya Umi beli teteh suka kan ." iya suka banget besok- besok beli lagi ya Umi pinta Hamidah." Iya ...iya kalo Umi ada uang nanti Umi beli in lagi ya." Bener ya Umi." Iya.,..,..iya jawab Umi sambil tersenyum bahagia.

Ya sudah tangan nya cuci terus bobok kata Umi sambil mengajak mereka ke kamar mandi ' setelah mencuci tangan mereka Halimah segera membawa nya ke kamar lalu mengajak nya tidur siang' ya Allah kenapa kepala ku sakit sekali kata Halimah sambil memegangi kepala nya ' dia pun bangun untuk mengambil obat ' lalu Halimah meminum nya rasa sakit di kepala nya semakin terasa saat dia merebah kan tubuh nya' ya Allah kenapa ini kok sakit sekali dia pun bangun lalu pergi menuju dapur untuk mengambil air panas ." kamu kenapa Limah tanya Emak ." kepala Limah sakit sekali Mak ." mungkin kamu masuk angin sini Mak kerikin biar berkurang sakit nya ."Halimah menghampiri Emak lalu duduk di samping nya .

Emak segera mengerik punggung Halimah 'benar saja bekas kerikan terlihat merah di punggung Halimah ' Emak pun melakukan nya dengan tuntas' bagai mana sekarang apa masih sakit kepala nya tanya Emak ." Alhamdulillah sedikit berkurang Mak." Sukur lah kalo begitu sanah tidur dulu sebentar biat enakkan ."iya Mak jawab nya sambil pergi menuju kamar nya.Dia pun merebah kan tubuh nya dan berusaha untuk tidur .

Sedang kan Emak mulai menyalakan tungku di masak nya satu panci air untuk minum ' lalu menyiduk beras secukup nya untuk di masak 'buar lah nanti Limah yang masak lauk nya kata Emak sambil mencuci beras yang dia bawa' hari sudah mulai sore Ema terlihat sibuk di dapur' Halimah menghampiri nya dengan langkah sedikit sempoyongan ." Emak kenapa tidak bangun in Limah kata nya sambil mendekati ibu nya." Tidak Apa- apa kamu kan tidak enak badan tinggal masak lauk nya nasi dan air minum sudah matang ." oh ya sudah biar Limah." yang ngerjain Emak istirahat saja ." ya sudah kalo begitu Emak istirahat ya 'Emak segera pergi meninggal kan Halimah.

Halimah melanjut kan pekerjaan Emak 'dia mulai memasak daging ayam yang dia beli' setelah matang menyimpan nya di mangkuk dan menutup nya pake tutup saji' selesai sudah pekerjaan Umi dia pun segera ke kamar mandi untuk bersih- bersih 'lalu berwudu untuk shalat asar 'selesai shalat kedua putri nya pun bangun Halimah segera memandikan nya.

Adik mau makan sekarang tanya Umi kepada Hasanah." Umi teteh juga mau kata Hamidah ." Boleh sebentar ya Umi ambilin tapi makan sendiri ya Umi mau cuci piring kata Umi ." iya Umi jawab mereka berbarengan 'Halimah segera menyiduk nasi buat mereka lalu memberikan nya ' Umi pun mengumpul kan piring kotor untuk di cuci.

Umi memanggil Emak untuk di ajak makan bareng 'Umi dan Emak pun makan bersama 'teh panas selalu menemani Emak makan ' Halimah menyintukkan nasi untuk Emak 'Emak pun mulai menyuap kan nasi ke mulut nya begitu pula dengan Halimah' Hamidah menghampiri dengan dua piring di tangan nya ." Umi sudah habis kata nya sambil memberikan piring kotor nya." Putri nya Umi pintar ya sudah sini minim dulu kata Umi sambil melambai kan tangan nya' mereka pun menghampiri Ibu nya Umi memberikan gelas yang dia pegang habis kan perintah Umi ." mereka menenggak habis minum nya.