Chereads / Istri warisan / Chapter 26 - bab 26

Chapter 26 - bab 26

Siti dan Susi menangis melihat keadaan Bapak nya seperti itu mereka merasa bingung harus bagai mana ' Umi kenapa sih Umi harus pindah rumah teteh harus bagai mana Bapak sakit Umi terdengar suara lirih Siti dalam isak tangis nya.

Mendengar putri nya berkata seperti itu hati Hamdan terasa sakit 'ya Allah persatukan lah keluarga kami dengan Rhidho mu gumam nya dengan keadaan tubuh yang menggigil .'' Pak teteh kompres lagi ya badan nya biar panas nya turun kata Siti sambil membawa air panas di baskom '

Iya sayang kata Hamdan dengan pelan nyaris tidak terdengar' Siti pun mulai mengompres Bapak sedang kan Susi memijat kaki nya ' malam semakin larut kedua putri Hamdan tidak berani meninggal kan Bapak nya untuk tidur walau pun mereka tahu Bapak sudah tertidur 'dek kamu tidur sana biar teteh yang jagain Bapak titah Siti kepada adik nya .'' iya teh kita gantian saja ya tidur nya .'' Siti menganggukan kepala nya dengan pelan 'walau pun sebenar nya dia pun sudah sangat mengantuk tapi dia harus mengalah untuk adik nya.

Malam pun telah berlalu pagi-pagi sekali Siti sudah berada di dapur dia menyiap kan sarapan untuk Bapak dan adik nya karna rencana nya hari ini dia mau menemui Halimah tanpak meminta ijin sama Bapak' Siti membangun kan adik nya 'Susi pun bangun dan bertanya teteh mau ke mana kok sudah rapih sseeet jangan berisik nanti Bapak bangun 'teteh mau ke rumah Umi tapi kamu jangan bilang sama Bapak sarapan sudah teteh siap kan kalo bapak menanyakan teteh bilang teteh tidur ya .'' iya teh emang nya teteh ingat naik mobil nya tanya Susi .'' insaallah teteh ingat jawab Siti teteh jalan sekarang ya .'' iya teh hati-hati dijalan .

Siti pun mulai melangkah kan kaki nya untuk pergi ke rumah Halimah dengan hati sedikit berdebar-debar dia yakin kalo dia bisa karna ini yang pertama kali nya Susi pergi sendirian ' di dalam angkutan umum tidak henti nya Siti mengingat kan sopir untuk di turun kan di kampung Kuta 'sopir hanya tersenyum karna dia tahu gadis tanggung ini baru pertama kali nya pergi -peragian tanpak orang tua nya .

Akhir nya Siti pun sampe d kampung Kuta dia berjalan cukup jauh sambil mengingat letak rumah Halimah dia menengok kanan kiri karna baru satu kali Siti ke Rumah Halimah itu pun dua bulan yang lalu 'dengan muka yang sedikit tegang dia terus berjalan 'alangkah bahagia nya dia pan pandangan nya menuju satu Rumah yang terlihat di depan rumah nya ada Halimah yang lagi menyapu halaman .

Tanpak pikir panjang dia pun berlari dan langsung memeluk tubuh wanita tinggi kecil itu' Umiiiii .... kata nya sambil menangis.'' Alangkah terkejut nya Halimah saat melihat Siti datang dengan menangis 'mana Bapak sama Susi tanya Halimah .'' teteh kesini sendiri Umi .'' masaallah ada apa sayang kok kamu berani-berani nya ke sini sendiri ' ayo masuk kata Halimah sambil menuntun tangan Siti untuk masuk .

Di beri nya Siti minum lalu Halimah mulai bertanya 'ada apa teh coba cerita kan kepada Umi .'' Siti menarik napas panjang lalu dia mulai berbicara .'' Umi Bapak sakit semalam badan nya demam tinggi teteh bingung harus bagai mana maka nya teteh ke sini kata Siti mengakhiri cerita nya dan langsung menangis.

Halimah memeluk Siti dan berkata teteh jangan sedih kan masih ada Umi di sini ayo sekarang kita pulang kita rawat Bapak sampai sembuh.'' Iya Umi 'Halimah pun langsung siap-siap dan berpamitan kepada Ema. Mereka segera pergi di perjalanan Halimah merasa tidak tenang mendengar keadaan Hamdan ' teh nanti teteh pulang ke rumah duluan ya ajak Hamidah Umi mau ke rumah pak mantri dulu .'' iya Umi jawab Siti .

Mereka pun berpisah di perempatan jalan Halimah menuju rumah pak mantri dan mengajak nya ke rumah Hamdan .

Siti sudah sampai di rumah nya terlihat Bapak yang masih terkapar lemas di tempat tidur Bapak belum bangun tanya Siti kepada adik nya .'' belum teh Hamidah yang datang bersama Siti langsung berlari dan memeluk Hamdan .

Bapak... Bapak kenapa kata nya sambil menangis mendengar suara Hamidah Hamdan pun membuka mata nya dia terlihat bingung saat melihat Hamidah menangis sambil memeluk nya .'' eh ada sayang nya Bapak sama siapa kesini tanya Hamdan Siti langsung menyambar dan menjawab pertanyaan Bapak .'' maafkan teteh ya pak tadi teteh menjemput Umi kesini kata nya sambil menunduk .'' masaallah kenapa kamu tidak bilang dulu sama Bapak bagai mana kalo kamu kenapa-napa kata Bapak sambil berusaha bangun tapi kepala nya masih terasa pusing hingga dia tidak sanggup untuk bangun.

Iya pak maaf in teteh ya teteh takut banget Bapa kenapa-napa maka nya teteh ke rumah Umi' baru saja Siti berhenti bicara Halimah bersama pak mantri pun datang dan pak mantri langsung memeriksa Hamdan dan memberikan nya obat .

Setelah pak mantri pulang Halimah menghampiri Hamdan lalu duduk di samping nya 'jantung Hamdan berdegup dengan kencang dia terlihat salah tingkah di buat nya .'' akang kenapa tidak langsung berobat jangan suka menyepele kan penyakit aku tidak mau apa yang terjadi sama kang Hamzah terjadi lagi sama akang kata Halimah dengan lirih .'' iya maaf akang kemarin sudah tidak kuat bangun maka dari itu tidak ke pikiran ke rumah pak mantri jawab Hamdan .

Ya sudah akang makan sekarang terus minum obat kata Halimah sambil mendekat kan sendok berisi nasi ke mulut Hamdan ' degan muka sedikit memerah Hamdan pun membuka mulut nya dengan sabar dan penuh perhatian Halimah menyuapi Hamdan 'alhamdulillah nasi nya sudah habis sekarang di minum obat nya biar cepat sembuh kata Halimah sambil menyodor kan obat yang dia pegang .'' Hamdan pun mengambil nya dari tangan Halimah lalu meminum nya .'' terima kasih Umi jawab Hamdan tanpa sengaja memanggil Halimah dengan sebutan Umi .'' antung Halimah berdegup dengan kencang untuk menghindari kegugupan nya dia pun segera pergi meninggal kan Hamdan .

Halimah mulai merapih kan rumah yang tanpak terurus benar mata nya tertuju pada ruah yang dulu dia tempati yang sekarang sudah menjadi milik orang lain 'sakit rasa nya bila dia mengingat nya dia pun menghela napas panjang 'Halimah menutup pintu nya lalu dia melanjut kan pekerjaan nya .