"Akan ada waktu untuk itu, Presiden Bunga ..." Mengantar Zidan pergi adalah bagian dari rencananya, selain kontrak. Sekarang setelah pembicaraan selesai, Zidan juga harus pergi. Rencana ini sudah mulai diluncurkan secara resmi, dan akan buruk bagi Zidan untuk tetap tinggal di Surakarta!
Tepat setelah Willy mengirim Zidan ke kereta menuju Yogya, Bunga membawa pengacara ke kantor Sigit lagi. Bunga membuat perjanjian perceraian baru dan meminta Sigit untuk menandatanganinya.
"Bunga, apa kamu sudah kehilangan akal sehat?" Setelah membaca perjanjian baru, Sigit berdiri dari kursi kantornya, dengan marah melemparkan perjanjian itu ke lantai, dan meraung ke arah Bunga!
Bunga mencibir, "Sigit, aku memberi kamu kesempatan sebelumnya, tetapi kamu tidak menghargainya. Aku punya catatan kehamilan Mira dan kunjungannya ke rumah sakit. Begitu catatan itu masuk ke pengadilan, kamu tahu akhirnya."
Wajah Sigit pucat, dan sedikit kebencian bersinar di matanya!