Willy berseru, "Pada pandangan pertama, kamu adalah seorang yang peduli dan pengusaha sukses. Merupakan kehormatan bagiku untuk dapat mengikuti bos seperti kamu ..."
Wulan tetap tinggal di sisi Willy, menatap kosong ke mulutnya yang fasih. Dia seolah menuangkan sup ekstasi ke Pak Sigit, dan membeku di sana untuk sementara waktu!
Wulan hanya bisa membatin, yang benar saja, kamu mampu untuk tinggal di Puri Begawan tapi datang ke sini untuk mendapatkan biaya hidup? Sewa rumahmu selama satu tahun sudah cukup untuk biaya hidupmu selama sepuluh tahun, oke? Dalam pandangan Wulan, Willy bisa beromong kosong tanpa berkedip sekalipun ...
Pak Sigit bukan orang biasa, ia memiliki kelihaian dan kemampuan yang unik bagi orang selatan. Kata-kata sanjungan Willy membuatnya sangat nyaman, tetapi apa yang membuat Pak Sigit lebih nyaman adalah karena melalui Willy, dia tahu bahwa dia seharusnya berpikir lebih banyak sebelumnya!