Putri Diah masuk ke kamar pangeran akshara, ia melihat sang pangeran masih tertidur, putri membangun kan pangeran untuk makan pagi.
"Mas makan dulu yuk, udah pagi nanti kamu sakit loh kalau belum makan", kata sang putri sambil mencium pipinya agar pangeran bisa terbangun.
Pangeran Akshara terbangun, ia senang melihat wanita idaman nya itu terlebih lagi saat ini putri diah telah berdandan sangat cantik, " dek udah cantik aja, aku malu masih jelek begini", kata pangeran.
"Ih mas nih, buatku mas tetap paling tampan di mata ku ini, mas mau makan dulu atau mandi dulu?", tanya putri diah.
"Sepertinya aku ingin mandi dulu dek", kata pangeran.
"Ya sudah mandi di kamar ku saja, aku sudah mempersiapkan pakaian untuk mas di sana", kata putri diah.
Kemudian pangeran ke kamar putri diah lewat jalan rahasia, pangeran mandi di kamar putri diah, kamar mandi di sini sangat berbeda, kamar mandi ini sangat wangi membuat tenang jika berendam lama lama, tapi pangeran tau jika ia tak bisa lama lama takut ada yang datang nanti, setelah mandi pangeran langsung bergegas berpakaian dan kembali ke kamar nya.
Putri dan Pangeran makan di teras belakang kamar pangeran, pangeran dan putri menikmati makan pagi ini, mereka tak kan bisa melupakan momen momen ini. setelah selesai makan putri mengajak pangeran berkenalan dengan saudara saudaranya.
Kebetulan pagi ini anggota keluarga semua berkumpul sedang menikmati per tunjukkan tari yang di bawakan oleh dayang dayang.
Saat putri dan pangeran datang semua mata menuju ke arah putri dan pangeran itu, bahkan para dayang diam seperti terpesona dengan ketampanan sang pangeran.
"Perkenalkan ini pangeran akshara, mas itu adik adik ku, pangeran yudistira dan jaka, yang itu laksmi yang tadi malam berkenalan dengan mu mas", kata putri diah.
"Saya pangeran akshara salam kenal ya", kata pangeran akshara sambil tersenyum.
Pangeran dan yang lain nya masih diam dan tak percaya jika calon ipar mereka sangat tampan.
"loh kok kalian semua diam seperti ini, ini juga dayang dayang kenapa berhenti menari nya? ayo kalian terus menari", kata putri diah sambil menyuruh menari lagi.
Putri Diah menggandeng tangan pangeran dan menyuruh nya untuk duduk di samping nya. pangeran jaka dan yudistira juga putri laksmi tak berhenti menatap pangeran akshara.
"Hei dimas yudistira dan jaka, kenapa sedari tadi melihat pangeran seperti itu? ", kata putri diah.
"Maafkan saya mbak, saya hanya tak percaya jika ada pria di kerajaan ini yang tampan nya seperti ini he he he", kata pangeran yudistira.
Pangeran jaka melihat kakak nya putri laksmi, putri laksmi memandang pangeran akshara dengan penuh cinta berharap ada seseorang yang seperti itu yang mencintai dirinya. pangeran jaka memegang tangan kakaknya itu, ia tau semua pangeran menolak di jodohkan dengan dirinya, sedangkan putri diah selalu menolak di jodohkan dengan siapapun, sungguh nasib yang berbanding terbalik, sekarang malah putri diah mendapatkan pangeran yang paling tampan. diam diam Pangeran jaka mulai menaruh dendam dengan putri diah.
Pangeran Akshara selalu memandangi putri diah dan tersenyum padanya, ini membuat semua wanita di aula iri bisa di cintai seperti itu oleh pria tampan.
"Dek jalan jalan yuk, mas kan belum pernah ke sini, mau kan?", tanya pangeran akshara.
"Ayo mas, aku juga malas di sini, liat aja tuh dayang dayang nari nya gak kompak, pada liatin kamu sih mas, mangkanya kamu jadi cowok jangan terlalu ganteng jadi pusat perhatian kan", kata putri diah.
"Mang dek gak suka kalau aku ganteng kayak gini?", tanya pangeran sambil mencolek hidung putri diah.
"Ya suka lah, cewek mana sih yang gak suka cowoknya cakep, tuh putri laksmi dari tadi liatnya ke mas terus, aku sih risih lah cuma dia kan saudara ku juga jadi gak enak negurnya", kata putri diah.
"Kamu percaya kan sama mas, jadi biarin aja mereka mau apa sama mas, yang penting mas cuma mau sama kamu kan", kata pangeran akshara.
"iya mas ku yang ganteng hehehe", kata putri diah sambil tertawa.
Saat ini di aula yang jadi pusat perhatian adalah putri dan pangeran, yang satu nya tampan dan yang satu nya cantik sungguh serasi, raja agung berbisik pada sang ratu, "Sepertinya anak kita bahagia sekali ya ratu", kata raja.
"Iya kanda, saya bahagia melihat mereka, bahkan pangeran pun terlihat sangat mencintai anak kita", kata ratu ambalika.
mendengar kata kata ratu, putri laksmi sakit di hati nya, ia menahan air matanya agar tak tumpah, putri laksmi meminta ijin untuk kembali ke kamar nya, melihat kakak nya ke kamar, pangeran jaka mengikuti nya, ia tau saat ini kakaknya butuh seseorang untuk berbagi kesedihan nya.
Pangeran Akshara meminta ijin untuk jalan berdua dengan putri diah, setelah ijin mereka langsung keluar untuk berkeliling, kemana pun mereka pergi seperti nya semua mata menuju mereka berdua bahkan ketika melintasi pasar banyak para gadis yang terpesona dengan pria di samping tuan putri nya itu.
pangeran akshara seperti nya sengaja memperlihatkan kemesraan mereka dengan cara bergandengan tangan sambil tertawa kecil, bahkan pangeran membeli kan manisan untuk putri diah, Hal seperti itu belum pernah terjadi, karena di zaman dahulu untuk menunjukkan kemesraan itu hal yang tabu dan pangeran sedang mengajari bagaimana caranya untuk bermesraan dengan cara yang berkesan dan indah.
Para gadis iri dan ingin di perlakukan seperti sang putri, dengan cepat kharismatik pangeran tersebar ke seluruh kerajaan kurusetra, bahkan sampai mereka mengklaim jika tak ada pangeran di kerajaan mana pun yang tampan nya seperti pangeran akshara.
Saat pasukan patroli melintas dan melihat pangeran akshara, mereka langsung menghentikan kudanya dan turun dan memberi hormat pada pangeran akshara, melihat yang di lakukan pasukan patroli bersimpuh memberi hormat padanya pangeran akshara langsung mengangkat bahu komandan patroli dan menyuruh mereka agar tidak terlalu menghormati nya seperti itu, pangeran malah malu di perlakukan seperti itu, sikap ini yang makin membuat kharisma sang pangeran makin tinggi, bahkan mereka berharap yang menjadi raja di kerajaan ini adalah pangeran akshara.
Semua orang disana baru melihat jika pangeran seseorang yang rendah hati, ramah dan baik. ternyata mereka baru menyadari jika yang berjalan dengan sang putri adalah calon suaminya, semua rakyat bersuka cita melihat pangeran tampan dan baik hati itu, bahkan mereka memberi selamat kepada pasangan itu, melihat rakyat yang mulai ramai dan ingin memberi selamat, komandan patroli menghalangi mereka dengan alasan keselamatan mereka berdua, tapi pangeran menyuruh agar komandan mengatur saja biar tidak ada rakyat yang terluka dan saling dorong, sedangkan urusan keselamatan sang putri biar dirinya yang menjaga nya.
komandan mengatur dan menyuruh rakyat agar berbaris dan tak saling mendorong, mereka mengikuti apa yang di perintahkan oleh komandan patroli itu dan akhirnya semua berjalan lancar. pangeran yudistira tak sengaja melihat antrean seperti ini langsung turun dari kuda nya, ia tak menyangka jika rakyat sangat ingin bertemu dengan pangeran akshara bahkan mereka rela antri seperti ini, rasa kagum lagi lagi di dadanya ia tak menyangka jika kakak ipar nya itu sangat di hormati seperti itu, pangeran yudistira kembali menaiki kudanya dan kembali ke kerajaan untuk memberi tau ayahanda nya itu.