Semua berawal dari meninggal nya permaisuri rani eka pradani istri kedua saya, yang menurut tabib kematiannya di sebabkan oleh racun", kata raja mulai bercerita sambil menerawang ke depan dan mengingat kejadian yang telah berlalu.
Permaisuri Rani sakit hampir tiga bulan purnama, banyak tabib di datangkan hanya untuk menyembuhkan nya. Para tabib sendiri belum bisa memastikan penyakit apa yang menyerang permaisuri, ada yang bilang jika ini karena penyakit gaib, ada juga yang menduga karena racun bubuk tumbuhan jamur hijau dari pegunungan rinjani dan beberapa pendapat lain nya tentang penyakit yang di derita sang permaisuri, hingga suatu ketika sang permaisuri penyakitnya bertambah parah dan meninggal, tabib baru mengetahui jika komposisi bahan obat penawar yang di berikan pada sang permaisuri itu berbeda, bahkan para tabib sudah memeriksa sisa obat yang di berikan oleh pelayan kepercayaan sang permaisuri dan hasil nya benar obat penawar itu sudah di ganti dengan racun yang mempercepat reaksi racun di tubuh sang Permaisuri.
Raja telah menjatuh kan hukuman mati kepada pelayan itu, akan tetapi anak sang permaisuri pangeran jaka lodya dan
dewi laksmi ayu ningtyas tidak terima dengan keputusan itu, mereka beranggapan jika mbok pelayan yang mereka sayangi tak akan mungkin melakukannya, mereka berfikir mbok kesayangan mereka di jebak oleh orang suruhan ibu ratu ambalika yang tak suka dengan ibunya permaisuri rani, karena menurut mereka ibu ratu cemburu kepada sang raja dan ingin menghilangkan nyawa permaisuri. memang benar jika raja terlalu terburu buru memutuskan jika pelayan itu yang bersalah, karena memang tidak ada bukti yang mengarah kepada pelayan itu jika ia yang melakukannya.
Raja tanpa pikir panjang langsung menghukum pelayan itu dengan hukuman mati di hutan larangan, menurut keterangan prajurit yang menjalankan hukuman itu, mayatnya sudah di buang ke jurang dan di pastikan pelayan itu telah mati.
Akibat kejadian ini hubungan anak ratu dan permaisuri renggang, bahkan beberapa kali prajurit melihat mereka sedang bersitegang satu dengan yang lainnya, bahkan para pangeran telah membuat kubu kubu pendukungnya masing masing.
bahkan ada mata mata yang mengatakan jika ada salah satu pangeran yang menjadi sekutu kerajaan lawu, kerajaan yang di isi orang orang jahat dan licik.
"Oleh karena itu putri diah saya segera nikahkan dengan pangeran, agar putri diah ada yang menjaga nya, karena saya khawatir akan terjadi hal hal yang tak diinginkan, sebenarnya putri laksmi sudah saya jodohkan juga, akan tetapi pangeran kerajaan lain itu menolak perjodohan itu, saya beruntung pangeran akshara mau menerima perjodohan ini", kata raja agung.
"Memang benar ini masalah yang tak mudah untuk di selesai kan, mungkin ini semuanya bisa dihindari jika sang pangeran bisa di damai kan, raja harus bisa merangkul ke dua pangeran ini, agar kedepan nya tidak terjadi permasalahan perebutan kekuasaan yang berakibat kehancuran kerajaan kurusetra ini", kata kakek.
"Seperti nya memang itu jalan satu satunya", kata raja agung.
"Ehm saya dengar raja menemukan seseorang yang berasal dari kerajaan lawu? apa itu benar", tanya raja mahesa.
"Iya benar paduka raja dan sekarang keadaannya cukup baik, besok akan saya ajak raja menemui orang tersebut", kata raja agung.
"Sekarang hari sudah malam mungkin raja dan pangeran sudah mengantuk mari saya antar ke kamar", kata raja agung lagi.
"Tak usah raja biar pelayan yang akan mengantar kan kami", kata pangeran akshara. Akhirnya mereka di antar pelayan menuju ke kamar mereka masing masing.
Saat akshara masuk ke kamar, ia di kagetkan dengan pelukan putri diah.
"Dek kamu masuk dari mana bukannya pintu sudah dikunci ya?", tanya akshara.
"Mas ku beritahu ya, kamar kita ini bersebelahan dan ada pintu rahasia penghubung antar kamar kita mas?", kata diah.
"Oh seperti itu, trus dek mau apa ke sini?", tanya akshara.
"Tidak ada, aku cuma kangen sama mas", kata diah sambil memeluk akshara.
Akshara yang belum pernah seperti ini sebelumnya, merasa kan ada sesuatu yang bergejolak, bahkan sang putri dengan sengaja menggodanya, pangeran yang mulai tergoda mencoba menghentikan nya.
"Dah malam dek, aku mau tidur boleh kan?", tanya akshara sambil melepaskan pelukannya.
"Silakan saja mas tidur, biar aku duduk di kursi ini", kata diah.
Akhirnya pangeran melepaskan pakaiannya dan tidur di ranjang nya. Diah yang melihat tubuh sang pangeran menjadi sedikit bergairah, ia lalu mendekati pangeran dan tidur di samping pangeran sambil memeluk nya, pangeran terkejut tapi dia tak berusaha melepaskan nya, malah dia menikmati pelukannya itu. Diah senang pangeran menikmatinya, diah mencoba mencium bibir pangeran, pangeran diam dan menikmati semua yang dilakukannya.
lama kelamaan sang raja menjadi on fire.
Raja tak tahan dan mengambil alih apa yang dilakukan sang putri sebelumnya, sekarang gantian sang putri yang tak tahan, satu persatu pangeran mulai melepaskan yang di pakai sang putri, putri makin tak tahan begitu pun pangeran sehingga apa yang seharusnya di lakukan nanti ketika mereka menikah, mereka kerjakan sekarang.
Saat tengah malam, tiba tiba terdengar suara gaduh dari arah luar pintu kamar, mereka seperti terdengar panik dan takut.
Pangeran terbangun dan mencoba mendengar apa yang sebenarnya terjadi.
pangeran melepaskan pelukan sang putri dan berpakaian. kemudian dia mencoba mendengar lagi apa yang mereka bicarakan dari balik pintu kamar. mereka mendengar pelayan mengucapkan kata kata kebakaran, lalu pangeran membuka pintu dan bertanya apa yang sebenarnya terjadi, kemudian pelayan bercerita jika terjadi serangan pada gerbang kerajaan yang menyebabkan pintu gerbang menjadi terbakar, lalu ia bergegas menuju ke gerbang kerajaan dengan menaiki sebuah kuda. sesampai nya di sana ia melihat raja agung dan raja mahesa sedang bertarung dengan sekelompok orang berjubah hitam, akshara pun langsung lompat dan menyerang ke arah orang berjubah hitam, perang tak terelakkan akshara menggunakan kemampuan nya untuk melawan mereka, beberapa orang banyak yang jatuh di tangannya, raja agung tak menyangka jika calon menantu nya ini memiliki kesaktian sebesar ini. Kelompok berjubah hitam itu lalu mundur karena banyak anggota nya yang menjadi korban dari seorang pemuda yang tak pernah di lihat nya itu.
setelah mereka lari, prajurit bersorak sorak gembira karena berhasil mengalahkan mereka.
Para prajurit baru saja tau ternyata pemuda yang sakti itu adalah pangeran kerajaan blambangan, mereka merasa beruntung karena ada pangeran yang membantu nya.
"Terimakasih atas bantuan pangeran, karena jika tidak ada pangeran entah berapa lama kita bisa menyelesaikan peperangan ini", kata raja agung.
"Raja terlalu berlebihan, ini bukan cuma karena saya saja, tapi ini semua karena kerja sama kita semua", kata pangeran.
Prajurit dan raja menjadi makin kagum, karena pangeran orang yang rendah hati dan tak mabuk pujian, sungguh layak untuk menjadi penerus raja kerajaan blambangan. selain itu pangeran tak segan segan membantu membetulkan gerbang bersama prajurit, sungguh pemandangan seperti ini belum pernah di lihat, karena biasanya pangeran itu sombong dan angkuh sungguh berbanding terbalik dengan sikap pangeran akshara ini, bahkan prajurit prajurit itu menaruh hormat kepada pangeran.
setelah semua selesai dan di rasa aman pangeran meminta ijin untuk kembali ke kerajaan lagi. pangeran langsung menuju kamar nya ia berharap sang putri masih di sana, ternyata benar sang putri masih tertidur dengan lelap, pangeran kembali tidur sambil memeluk sang putri hingga fajar terbit.