Chereads / ASMODEOUS / Chapter 16 - KAU ADALAH MANUSIA BUKAN ANAK IBLIS

Chapter 16 - KAU ADALAH MANUSIA BUKAN ANAK IBLIS

"Apa maksudmu?" tanya Alexa tak mengerti. Gerald menghela napas panjang lalu ia pun bergegas membawa buku kuno miliknya.

"Ini ... aku mendapatkan buku ini dari seorang wanita gipsy dan-"

"Dan?"

Alexa memicingkan matanya, ia merasa bingung dengan tingkah kekasihnya saat ini. Sebenarnya apa yang sudah terjadi?

"Lexa, jika aku menceritakan sesuatu apa kau akan percaya?" tanya Gerald.

"Kau kekasihku dan aku pasti akan memercayaimu," jawab Alexa.

Gadis itu pun menggandeng tangan Gerald dan membawanya duduk.

"Ceritakanlah apa yang sudah terjadi," ujarnya dengan lembut.

Gerald menatap Alexa dan perlahan ia pun mulai menceritakan semuanya dari mulai ia bertemu dengan wanita gipsy itu.

"Aku ... anak perjanjian dengan iblis?"

"Sayang, dengarkan aku. Kematian Erick dan kawan-kawannya yang lain itu murni kecelakaan. Aku sangat yakin itu. Kau sendiri yang mengatakan hal itu. Dengar ... pada saat mereka kecelakaan mereka tidak ada bersamamu, bukan? Bagaimana bisa kau yang bertanggung jawab. Soal perjanjian itu, aku sangat yakin tidak ada. Bukankah kedua orang tuamu hilang di pedalaman Amazon? Ayolah Sayang, kita semua tau jika hutan Amazon itu bukan tempat untuk bermain. Di sana banyak tempat berbahaya. Dan jika sampai hari ini kedua orang tuamu memang belum ditemukan itu adalah hal biasa. Berapa banyak ilmuan yang hilang di sana?"

Gerald terdiam, apa yang dikatakan oleh Alexa memang benar adanya. Tapi, pertemuannya dengan Asmodeus itu bukan mimpi dan ia sangat yakin dengan apa yang ia alami.

"Tapi, sebelumnya tidak ada gadis yang memperhatikan aku. Apa lagi mengejarku."

Tawa Alexa meledak seketika.

"Sayang, apa kau pikir itu semua karena darah perjanjian? Aku jatuh cinta kepadamu karena aku baru menyadari kau adalah pemuda yang sangat baik. Bahkan aku menyesal kenapa tidak sejak dulu kita menjalin hubungan cinta. Masalah gadis-gadis yang lain itu karena kau sekarang memang berbeda. Lihat penampilanmu ... kau begitu tampan dan kau memang layak untuk dicintai," kata Alexa lagi.

Gerald menghela napas panjang dan mengembuskannya perlahan.

"Apa kau yakin?" tanyanya.

"Ah, apa aku harus mati dulu baru kau akan percaya dengan kesungguhan cintaku?" tanya Alexa lagi.

Gerald hanya tertawa kecil dan membawa kekasihnya itu ke dalam pelukannya.

"Aku mencintaimu, Lexa. Dan aku mohon jangan pernah pergi meninggalkan aku."

"Tidak akan. Sekarang ayo bersiaplah kita harus ke kampus dan nanti bekerja seperti biasa, bukan?"

"Iya ... terima kasih Sayang. Aku merasa sangat beruntung memiliki kekasih seperti dirimu."

"Hei, aku juga sangat beruntung memiliki kekasih sepertimu. Kau ini pintar dan sangat bertanggung jawab juga manis. Siapa pun yang menjadi istrimu kelak pasti akan sangat bahagia."

"Ya, kau akan bahagia menjadi istriku," kata Gerald sambil mencubit pucuk hidung Alexa.

"Ah, benarkah itu Tuan Thompson. Kau akan menikahi aku?"

"Hei ... kau pikir aku main-main?"

Tawa Alexa pun pecah seketika. Ia merasa bahagia, tetapi dalam hati ia merasa ada sedikit keraguan. Hati kecilnya bicara akan terjadi sesuatu yang buruk. Dan saat ini ia hanya bisa berdoa supaya semua berjalan baik-baik saja.